Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah terus memaksimalkan segala upaya dan kebijakan, dalam mendongkrak pertumbuhan hingga akhir tahun di masa pandemi ini. Sehingga, ekonomi Jateng terus mengalami peningkatan meski sedikit demi sedikit.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu mengatakan meskipun pertumbuhan ekonomi di Triwulan III masih minus, namun sudah ada pergerakan kenaikan dan kontraksi tidak terlalu dalam. Pertumbuhan ekonomi di Triwulan III sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, mengalami kontraksi sebesar 3,93 persen dan lebih baik dibanding sebelumnya.
Menurutnya, rerata pertumbuhan di Pulau Jawa berada di angka 3,43 persen dan Jateng masih berada di atasnya.
Peni menjelaskan, ada beberapa sektor ekonomi di Jateng yang positif. Beberapa di antaranya adalah pertanian yang tumbuh enam persen lebih, dan sektor transportasi juga sudah mulai menggeliat. Sehingga, di akhir tahun ditargetkan pertumbuhan ekonomi Jateng bisa mencapai minus 0,5-1,5 persen.
“Industri perdagangan masih turun. Beberapa kisi-kisi yang harus kita tingkatkan, pertama karena sudah mulai masuk musim hujan dan sudah tidak panen maka pertanian kemungkinan akan turun. Terutama untuk padi. Jadi, kami minta teman-teman di sekotor pertanian untuk meningkatkan produksi hasil pertaniannya tidak hanya tergantung padi saja tapi juga komoditas lain. Bawang merah dan bawang putih misalnya, untuk meningkatkan jangan sampai anjlok lagi,” kata Peni, Rabu (11/11).
Lebih lanjut Peni menjelaskan, beberapa upaya yang terus digenjot untuk bisa meningkatkan perekonomian Jateng di masa pandemi di antaranya juga soal pembukaan obyek wisata sesuai standar protokol kesehatan. Sebab, pembukaan obyek wisata di Jateng juga bisa memberikan nilai tambah bagi sektor perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Tapi kita juga jangan melupakan, dan tetap waspada dengan COVID-19. Dengan tetap menjalankan sesuai protokol kesehatan dan menerapkan 3M, maka upaya pencegahan COVID-19 juga bisa berhasil,” pungkasnya. (Bud)