Semarang, Idola 92,6 FM – Gereget Pilkada Serentak 2020 yang digelar di masa pandemi ini, dianggap tidak terlalu ramai dan gegap gempita bila dibandingkan dengan sebelum terjadi pandemi. Bahkan, antara masyarakat pemilih dengan pasangan calon juga tidak terlalu antusias menghadapi pilkada.
Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengatakan situasi pandemi sekarang ini, turut memberikan andil dalam memengaruhi gaung pilkada. Sehingga, banyak orang yang kemudian pesimistis dengan gelaran pilkada karena tidak seramai biasanya.
Bambang juga menyebutkan, metode kampanye yang menggunakan cara-cara virtual atau daring juga dianggap tidak menarik minat masyarakat. Sebab, banyak orang tidak terlalu paham soal cara-cara virtual.
“Enggak begitu heroik seperti kalau kondisi normal pilkada ya. Buktinya ya di kabupaten/kota yang mengadakan pilkada, enggak ada kampanye terbuka. Terus debat juga enggak begitu heroik,” kata Bambang di sela menjadi pembicara diskusi “Pilkada Sukses di Masa Pandemi”, Rabu (11/11).
Sementara Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat menambahkan, bahwa masa pandemi memang membuat situasi Pilkada 2020 berbeda dengan sebelumnya. Sebab, pandemi COVID-19 saat ini juga belum selesai.
Menurutnya, KPU sudah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 berkaitan dengan lanjutan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Dari hasil koordinasi itu, Satgas Penanganan COVID-19 memberikan rekomendasi bisa dilanjutkan dengan penerapan standar protokol kesehatan yang ketat.
“Artinya apa mas? Memang konsekuensinya di dalam situasi pandemi ini, tentu pilkada lebih sunyi dibanding pilkada-pilkada sebelumnya. Termasuk juga di dalam forum debat. Ini kan semata-mata kita mematuhi protokol kesehatan, sesuai saran gugus tugas dan demi keselamatan semuanya,” ujar Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, di dalam menjaga keselamatan semua pihak yang terkait pilkada dan juga masyarakat menjadi tugas bersama. Tidak hanya penyelenggara bersama Dinas Kesehatan, tetapi juga masyarakat setempat. (Bud)