Semarang, Idola 92,6 FM – DPRD Jawa Tengah selalu mendorong, agar kebutuhan air bersih masyarakat Jawa Tengah bisa terpenuhi. Salah satunya, dengan mencoba merekayasa air hujan diolah sebagai cadangan air bersih bagi masyarakat.
Anggota Komisi D DPRD Jateng Nur Sa’adah mengatakan pemprov selama ini memang sudah berusaha, untuk bisa menyediakan air bersih bagi masyarakat sebagai kebutuhan dasar. Sehingga, tidak hanya Dinas Pusdataru yang bekerja tetapi juga Dinas Esdm dan Dinas Lingkungan Hidup.
Sa’adah menjelaskan, masing-masing dinas dengan program unggulannya bisa membuat sumur resapan dan biopori untuk menampung air hujan meresap ke tanah. Sehingga, ketika masuk musim kemarau cadangan air hujan yang sudah direkayasa bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Bagaimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu bisa merekayasa, anugerah dari Tuhan berupa air hujan tidak menjadi bencana tetapi menjadi sumber daya air yang nantinya akan modal selama musim kemarau. Dari situ, maka program-program yang dituangkan di dalam program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hendaknya bisa mencukupi dari kebutuhan air masyarakat,” kata Sa’adah, Jumat (17/1).
Lebih lanjut Sa’adah menjelaskan, selama ini pemprov sudah berusaha dengan pembuatan 81 embung pada 2018 dan di 2019 dibangun 11 embung. Sementara, total keseluruhan embung yang dibangun pemerintah pusat dan provinsi serta kabupaten/kota ada 1.190 embung.
“Pembangunan embung-embung itu diharapkan bisa sesuai dengan analisa yang tepat, sehingga ketika musim kemarau bisa berfungsi sebagai cadangan air masyarakat,” pungkasnya. (Bud)