Semarang, Idola 92,6 FM – Dampak dari pandemi COVID-19 memukul sektor pariwisata secara keseluruhan hingga di seluruh dunia, sehingga Dinporapar Jawa Tengah belum bisa memprediksi kedatangan kapal pesiar untuk membangkitkan sektor pariwisata. Saat ini, pemerintah masih fokus pada penanganan pandemi dan program vaksinasi tahun depan.
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan potensi kunjungan wisatawan mancanegara yang merupakan penumpang kapal pesiar memang luar biasa, namun hal itu kandas sejak pandemi COVID-19 melanda pada Maret 2020 di seluruh dunia. Kunjungan kapal pesiar terakhir yang merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah MV Artania, tetapi seluruh penumpang dilarang turun dari kapal dan diminta meneruskan perjalanan.
Sinoeng menjelaskan, pada kapal pesiar itu membawa ribuan wisatawan asing dan direncanakan akan menikmati sejumlah destinasi wisata di Jateng. Namun, karena pandemi COVID-19 membuat seluruh pemangku kepentingan mengambil keputusan melarang penumpang kapal pesiar turun.
Menurutnya, pada tahun ini kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Jateng dari potensi kapal pesiar hilang sejak Maret 2020 kemarin. Sehingga, untuk tahun depan masih dilihat situasi terbaru dari penanganan pandemi di seluruh dunia.
“Soal kapal pesiar maupun jadwal-jadwal kunjungan lainnya, kami masih menunggu perkembangan situasi. Kalau situasi Indonesia secara umum maupun Jawa Tengah secara khusus, belum memungkinkan untuk itu. Kami tidak merekomendasikan. Saat ini belum memungkinkan,” kata Sinoeng, baru-baru ini.
Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, sebenarnya pada tahun ini diketahui ada 24 jadwal kapal pesiar yang merapat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Rerata, setiap kapal pesiar membawa penumpang wisatawan asing sebanyak 1.400an orang.
“Kalau melihat jadwal kunjungan kapal pesiar, sebenarnya pada tahun depan ada tiga kapal yang merapat. Itu kemungkinan juga dibatalkan,” pungkasnya. (Bud)