Semarang, Idola 92,6 FM-Guna melindungi dan memberdayakan para pelaku UKM tetap produktif di tengah pandemi, Dinas Koperasi dan UKM Jateng menggandeng untuk pembuatan masker kain. Sehingga, para pelaku UKM itu tidak gulung tikar karena dampak COVID-19.
Kepala Dinkop dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan para pelaku UKM yang diberdayakan untuk pembuatan masker kain itu, bergerak di bidang fesyen dan menjahit. Semua pelaku UKM itu merupakan mitra binaan Dinkop dan UKM Jateng, dan diarahkan untuk memproduksi masker kain.
Ema menjelaskan, masker kain hasil produksi dari para pelaku UKM itu selanjutnya diserahkan kepada Gugus Tugas COVID-19 di 35 kabupaten/kota di Jateng. Sebagian lagi dikirimkan kepada jajaran TNI/Polri, dan juga dibagikan kepada masyarakat serta pedagang pasar.
“Nah, masker ini konsepnya adalah untuk teman-teman UKM fesyen dan jahit serta konveksi. Sehari bisa produksi minimal 250 lembar masker. Anggarannya Rp13 miliar, tapi yang sudah digunakan Rp10 miliar. Itu karena ada yang tereliminasi, dia terdaftar dalam DTKS. Yang calon penerima BLT itu, lho. Kan bantuan tidak boleh dobel, sehingga yang masuk DTKS ini kita eliminasi,” kata Ema, Selasa (19/5/.
Ema lebih lanjut menjelaskan, pemberdayaan pelaku UKM di bidang fesyen dan menjahit itu sebagai upaya penyelamatan di tengah badai COVID-19. Pemprov mengeluarkan dana sebesar Rp10 miliar, untuk program pemberdayaan UKM fesyen dan menjahit guna pembuatan masker kain.
“Setelah pelaku UKM fesyen dan penjahit ini, kami juga sudah menyiapkan stimulus untuk UKM boga di Jawa Tengah. Kami siapkan anggaran Rp38 miliar, untuk membantu bahan baku bagi pelaku UKM boga se-Jateng,” jelasnya.
Ema menyebutkan, pemberian stimulus bagi pelaku UKM boga dinilai tepat. Sebab, saat ini sudah mendekati Lebaran dan banyak UKM boga di Jateng mempunyai pangsa pasar tertentu. (Budi Aris)