Dinkes Jateng Siapkan Sarpras Penunjang Jika Situasi Memburuk

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo memberi keterangan kepada wartawan soal ketersediaan APD.

Semarang, Idola 92,6 FM – Saat ini, kekurangan yang ada di lapangan adalah kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan Virus Transport Media (VTM) di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Jawa Tengah. Sehingga, Dinas Kesehatan Jateng bersama kabupaten/kota terus berupaya mengoptimalkan sarana prasarana dan fasilitas penunjang jika terjadi situasi memburuk.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan untuk kebutuhan APD sudah ada dukungan dari pemerintah pusat, yang memberikan 10 ribu set APD ke provinsi ini. Jumlah itu akan dibagi kepada seluruh rumah sakit rujukan di Jateng, berdasarkan jumlah kamar isolasi dan tenaga medisnya.

Yulianto menjelaskan, meskipun tidak banyak namun jumlah APD dari pemerintah pusat akan dimaksimalkan. Termasuk, memproduksi APD sendiri seperti yang dilakukan RSUD dr Moewardi Surakarta.

Menurutnya, seluruh Dinkes kabupaten/kota sudah melaporkan situasi terkini terkait wabah penyebaran virus Korona. Termasuk, menyusun skenario terburuk jika pandemi Korona terjadi peningkatan jumlah kasusnya.

“Teman-teman melaporkan tentang kesiapan fasilitas dan sarana prasaran, termasuk kesiapan SDM. Juga membuat skenario-skenario, apabila situasi buruk terjadi. Sehingga, optimisme itu kita bangun dan intinya teman-teman menyiapkan luar biasa. Kalau masih ada kurang iya, karena pada masa sekarang ini tentunya kekurangan-kekurangan itu kita akan selesaikan,” kata Yulianto, Senin (23/3).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya penekanan terkait penyebaran virus Korona di Jateng. Terutama, langkah tracking dari orang-orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan pasien terpapar virus Korona.

Sementara, data terakhir di situs corona.jatengprov.go,id per 23 Maret 2020 terdapat 2.644 orang dalam pemantauan (ODP) dan 206 pasien dalam pengawasan (PDP). (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPemprov Jateng Sebut Rapid Test Diprioritaskan ke ODP
Artikel selanjutnyaKeterbatasan APD, RSUD Moewardi Buat APD Sendiri