Semarang, Idola 92,6 FM – Bank Jateng dipercaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk mengelola uang negara sebesar Rp2 triliun dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di Jawa Tengah. Namun kenyataan di lapangan, Bank Jateng mampu melebihi target yang ditetapkan hingga tiga kali lipat atau sebanyak Rp6 triliun.
Kepala Kantor Regional III OJK Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan penempatan uang negara di sejumlah bank Himbara di Jateng dan ditambah Bank Jateng, dalam rangka untuk mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi. Sehingga, sektor riil di Jateng bisa pulih dan perekonomian kembali menggeliat.
Aman menjelaskan untuk bank Himbara di Jateng yang diminta mengelola uang negara adalah Bank Mandiri sebesar Rp2,7 triliun, BRI Rp22,6 triliun, BNI Rp2 triliun dan BTN sebesar Rp1,2 triliun. Sedangkan Bank Jateng, mendapat porsi sebesar Rp2 triliun.
Menurutnya, penempatan uang negara di Bank Jateng sebesar Rp2 triliun itu digunakan untuk ekspansi kredit UMKM produktif. Dana yang diperuntukkan bagi pelaku usaha produktif itu, diharapkan bisa menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi di Jateng.
“Yang cukup mengejutkan adalah Bank Jateng yang dikasih penempatan Rp2 triliun dengan kewajiban bisa menyalurkan dua kali lipat, malah bisa menyalurkan tiga kali lipatnya. Yaitu sebesar Rp6 triliun. Ini tentunya patut kita syukuri, walaupun nanti tetap kita lihat satu per satu apakah memang pemberiannya itu sudah sesuai dengan standar yang kita minta,” kata Aman, kemarin.
Lebih lanjut Aman menjelaskan, penempatan dana itu bersifat sementara dan pada saatnya akan ditarik kembali pemerintah. Sehingga, penyalurannya harus tetap mengedepankan asa prudential.
“Tekanan yang masih dihadapi ini, harus kita dilihat dari sisi positifnya. Tujuannya, agar masyarakat lebih optimistis dan pengusaha kembali bangkit untuk memulihkan perekonomian di Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)