Budi Hermawan, Pencetus Ide Kampung Teknologi di Garut

Budi Hermawan
Budi Hermawan, pencetus ide kampung teknologi dan pendiri Bumka Tekno Sains di Kampung Cilimus Hideung, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut (Foto: Dok. Budi)

Semarang, Idola 92.6 FM-Di tengah pandemi Covid-19 dalam pendidikan jarak jauh masih dijumpai banyak kendala, salah satunya ketersediaan infrastruktur. Anak-anak pun rindu sekolah tatap muka agar bisa berinteraksi bersama guru dan teman-temannya. Tapi, benarkah saat pandemi sekarang kelas tatap muka tidak bisa berjalan sepenuhnya? Ternyata tidak.

Kelas tatap muka yang kini tidak bisa berjalan, sekarang bisa dilakukan lagi dengan bantuan teknologi komunikasi dua arah menggunakan televisi biasa. Di belakang keberhasilan itu, ada sosok Budi Hermawan pencetus ide kampung teknologi dan pendiri Bumka Tekno Sains di Kampung Cilimus Hideung Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Jawa Barat.

Program ini sedang direplikasi lebih dari 50 MTS di Garut. Menurut Budi, program ini memiliki beberapa keunggulan. Yaitu, support untuk semua televisi, tv menjadi media pembelajaran digital (whiteboard, media player, presentasi materi, penampil soal-soal latihan, dan media tatap muka guru murid), siswa tidak harus memiliki handphone semua dengan metode kelompok belajar kebutuhan gawai atau handphone bisa berkurang hingga 90%.

Pemakaian kuota bisa turun hinggal 90% juga. Anak-anak bisa berseragam lagi dan masuk kelas lagi. Berangkat sekolah, bertatap muka, belajar, dan mendapatkan pencerahan dari guru mereka lagi. Biaya yang dikeluarkan cukup 30ribu saja Per siswa yang tidak memiliki handphone.

Selengkapnya, mengenai kreasi teknologi murah di tengah Pandemi, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Budi Hermawan, pencetus ide kampung teknologi dan pendiri Bumka Tekno Sains di Kampung Cilimus Hideung Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Jawa Barat. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaDinkes Jateng Siap Gelar Rapid Test Acak di Tempat Wisata
Artikel selanjutnyaBagaimana Mengembalikan Generasi Sekarang dan Mendatang agar Membaca dan Membajak Gagasan, Pemikiran Tokoh-tokoh Besar Dunia?