Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan BBWS Serayu Opak, mengatasi tanggul yang jebol sepanjang 50 meter dengan lebar enam meter. Sehingga, dampak banjir karena tanggul jebol tidak semakin meluas.
Pelaksana tugas Kalahar BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto mengatakan sampai saat ini, sudah terdata ada 22 titik tanggul yang jebul di Kebumen. Selain itu, juga terdapat 230 titik longsor di sejumlah wilayah.
Teguh menjelaskan, wilayah yang paling parah terdampak banjir karena tanggul jebol adalah Desa Madurejo dan Sidobunder. Karena, terdapat sekira dua ribuan warga yang mengungsi.
Menurutnya, untuk penanggulangan tanggul jebol pihaknya juga dibantu unsur TNI/Polri dan juga dari SAR.
“Ya karena volume air hujan yang luar biasa, tanggul ini jebol dan menggenangi empat desa. Ada Madurejo, Sidobunder dan dua desa lagi. Kalau yang mengungsi, jumlah jiwanya di empat titik ada dua ribuan. Salah satunya di SD Madurejo itu ada 400an jiwa. Untuk penanganan tanggul jebol, kami bekerja sama dengan BBWS dan kita kerjakan secara terus menerus,” kata Teguh, Selasa (3/11).
Teguh lebih lanjut menjelaskan, saat ini banjir yang menggenangi permukiman warga sudah mulai surut. Beberapa warga yang sempat mengungsi, juga diketahui sudah pulang ke rumah masing-masing.
“Yang mengungsi di SD Madurejo dan rumah panggung Sidobunder sudah pulang ke rumah masing-masing. Tapi, untuk posko pengungsian masih kita standby-kan untuk mengantisipasi banjir susulan selama penanganan tanggul jebol belum selesai,” pungkasnya. (Bud)