Semarang, Idola 92,6 FM – Lima desa yang berada di sekitar Gunung Merapi mengalami dampak dari erupsi, Selasa (3/3) pagi. Namun, masyarakat sekitar Merapi dalam kondisi aman.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan Gunung Merapi mengalami erupsi, dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 450 detik. Sedangkan tinggi kolom erupsi, kurang lebih enam ribu meter dari puncak guguran awan panas mengarah ke hulu Sungai Gendol berjarak dua kilometer.
Sudaryanto menjelaskan, awan panas Merapi mengarah ke utara dan daerah yang paling terdampak adalah Kabupaten Boyolali dan Klaten. Hujan abu menimpa lima desa di wilayah Boyolali, dan sisanya ada di Klaten serta Kartasura.
“Yang penting aman semua. Merapi pagi tadi erupsi, dan abunya enam ribu meter tingginya. Abunya sudah sampai Kartasura dan Delanggu. Jadi, yang penting bencana tidak bisa dihindari tapi bagaimana kita bisa menyelamatkan diri,” kata Sudaryanto.
Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo juga terus memantau perkembangan dari erupsi Gunung Merapi. Namun, tiga kabupaten yang wilayahnya paling dekat dengan Merapi masih terkendali.
Ganjar menjelaskan, yang saat ini dibutuhkan warga adalah pasokan masker untuk menghindari dampak buruk dari hujan abu.
“Yang di wilayah Boyolali sudah dilaporkan ada pembagian masker, karena memang cukup tebal abunya. Kalau hari ini, sebenarnya masker yang paling utama. Jadi, tadi pagi sudah dibagikan ke lima desa yang terdampak didroping maskernya. Dari BPBD ada lima ribu masker, dari Dinas Kesehatan ada tiga ribu masker dan totalnya delapan ribu masker,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, saat ini seluruh personel BPBD bersama seluruh perangkat desa dibantu tim SAR dan petugas TNI/Polri siap siaga di wilayah terdekat Merapi. Personel rumah sakit dan puskesmas terdekat, juga diminta siaga untuk memberikan bantuan penanganan medis jika diperlukan. (Bud)