Semarang, Idola 92,6 FM-BPBD Jawa Tengah sudah memetakan potensi kerawanan di musim kemarau, salah satunya adalah kebakaran hutan. Pada tahun kemarin saja, beberapa gunung di Jateng mengalami kebakaran karena berbagai faktor pemicunya. Oleh karena itu, BPBD Jateng mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran lahan atau hutan.
Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Sarwa Pramana mengatakan pada tahun kemarin, setidaknya ada lima gunung di provinsi ini yang mengalami kebakaran cukup besar. Di antaranya Gunung Lawu, Sindoro-Sumbing dan Slamet.
Sarwa menjelaskan, sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun 2020 sudah diperintahkan kepada seluruh daerah untuk mewaspadai kebakaran lahan dan hutan di wilayah masing-masing. Sebab, bulan ini sudah mulai memasuki musim kemarau di beberapa wilayah.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan harus bisa ikut menjaga dan mengawasi jangan sampai terjadi kebakaran hutan.
“Kita harus berkoordinasi dengan pengelola hutan dan bukit, karena pada saat kemarau ini masih banyak pendaki yang kurang hati-hati. Banyak pendaki yang kadang-kadang lupa pada saat membuka api unggun dan sebagainya, kemudian lupa memadamkan api. Padahal, di musim kemarau pendaki membawa air itu sedikit. Yang juga sering terjadi adalah supaya efisien, membuka lahan dengan membakar alang-alang. Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat, agar tidak dilakukan. Biasanya kalau bakar lahan, itu masyarakat sukanya ditinggal,” kata Sarwa.
Lebih lanjut Sarwa menjelaskan, apabila sampai terjadi kebakaran hutan ataupun di lereng gunung akan sangat menyulitkan proses pemadamannya. Karena, selain luasan lahan yang terbakar juga jauh dari sumber air.
“Kalau mau pakai water bombing dengan pesawat, itu susah mencari sumber airnya. Karena, tidak ada sumber air yang dekat. Ambil airnya dari mana,” pungkasnya. (Budi Aris)