Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengoreksi inflasi di provinsi ini pada akhir tahun, akan berada di batas bawah. Bahkan, inflasi Jateng pada akhir 2020 nanti diperkirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Soekowardojo mengatakan sebelumnya diproyeksi, jika inflasi provinsi ini pada kisaran 3.0 +- 1.0 persen pada 2020. Bahkan, pertumbuhan ekonominya juga diperkirakan mencapai 5,4 persen.
Soekowardojo menjelaskan, pada kondisi saat ini target yang diproyeksikan pada awal tahun diperkirakan tidak tercapai karena pandemi. Sehingga, pihaknya menyebut jika perkiraan yang dibuat di awal 2020 meleset.
Menurutnya, pemulihan perekonomian yang dilakukan pemerintah pada sekarang ini diharapkan bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
“Kita memperkirakan inflasi lebih rendah dari 2019. Target pemerintah itu kan 3% +- 1%. Kita akan berada di batas bawah, mungkin 2,5% +- 1%. Mungkin, untuk tahun berikutnya inflasi akan menjadi perhatian. Tekanan-tekanan sudah mulai ada, karena likuiditas yang longgar di 2020 ini dampaknya mungkin baru akan direalisasikan di harga-harga 2021,” kata Soekowardojo, baru-baru ini.
Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah diperkirakan akan berlangsung secara bertahap. Dalam jangka pendek, permintaan domestik Jateng juga diperkirakan belum akan pulih sepenuhnya karena terbatasnya penghasilan.
“Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 kembali meningkat, karena upaya pemerintah yang dilakukan sepanjang 2020 untuk mengatasi perlambatan ekonomi akibat pandemi. Kami tetap berupaya memastikan, agar mekanisme pasar tetap dan likuiditas tetap terjaga,” pungkasnya. (Bud)