Bersama Muhammad Nasir, Menakar Efektivitas Jenis Masker dalam Menahan Droplet

Muhammad Nasir
Dr. Eng Muhamad Nasir. (Photo: Dok Pribadi)

Semarang, Idola 92.6 FM – PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) baru-baru ini menerapkan protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang mengenakan masker selama naik kereta rel listrik (KRL). Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau tetesan cairan.

Dengan kata lain, penumpang diminta menghindari penggunaan masker jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

Masker Scuba dan Buff
Masker Scuba (kiri) dan Masker Buff (kanan).

Dilansir Kompas.com (14/04/20), Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir menjelaskan, dasar pengujian kinerja utama masker. Masker kain dengan bahan yang lentur seperti scuba akan melar atau merenggang saat dipakai. Hal ini membuat kerapatan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi. Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.

Lantas, selengkapnya, mengenai seberapa efektif berbagai jenis masker yang digunakan untuk menghindari cipratan droplet atau tetesan cairan? Benarkah masker jenis scuba dan kain buff memang kurang efektif? Berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir. (her)

Berikut podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News