Semarang, Idola 92.6 FM – Mengenal Hayu Dyah Patria asal Sidoarjo Jawa Timur yang memanfaatkan tanaman liar untuk memenuhi gizi masyarakat. Ia juga mendirikan Yayasan Mantasa.
Perkenalannya dengan tanaman liar bermula pada tahun 2004. Ketika itu mahasiswi Universitas Widya Mandala Surabaya ini hendak membuat penelitian tentang kandungan gizi mangrove. Sejak tahun 2009 lalu, Dyah memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Desa Galengdowo Jombang untuk memanfaatkan tanaman liar sebagai bahan makanan seperti seperti krokot, daun racun, tempuyung, legetan, dan sintrong.
Kini, Hayu sudah berhasil mengidentifikasikan sekitar 300 spesies tanaman liar. Ia juga berhasil mengundang kalangan akademis dan peneliti untuk menemukan kandungan nutrisi tanaman pangan liar dan berhasil meneliti 10 tanaman pangan liar secara mendalam.
Dampaknya bagi masyarakat desa adalah masyarakat mulai mengkonsumsi lebih banyak tanaman pangan liar dibanding makanan olahan dan terbiasa memelihara tanaman liar. Selain itu, dampaknya bagi Desa Galengdowo adalah desa ini sudah memberikan presentasi di luar negeri mengenai apa yang telah mereka lakukan untuk mengatasi gizi buruk.
Atas dedikasi di bidang pemuliaan tanaman liar untuk menunjang gizi masyarakat dan kerja dokumentasinya pada alternatif pangan lokal, Hayu mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2011 di bidang Pemberdaya Gizi dari Tanaman Liar.
Selengkapnya, mengenai aktivitasnya di bidang pangan, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Hayu Dyah Patria, pemulia tanaman liar untuk pemenuhan gizi masyarakat di Jawa Timur. (her)
Berikut podcast wawancaranya:
Listen to 2020-09-23 Ngobrol Bareng – Hayu Dyah Patria, Pemulia Tanaman Liar untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-09-23 Ngobrol Bareng – Hayu Dyah Patria, Pemulia Tanaman Liar untuk Pemenuhan Gizi Masyarakat byRadio Idola Semarang on hearthis.at