Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 13 tenaga medis di RS Mardi Rahayu Kudus terpapar COVID-19, dan saat ini sedang menjalani tes swab untuk mendeteksi lebih dalam lagi. Saat ini, Pemprov Jawa Tengah sudah meminta kepada manajemen RS Mardi Rahayu untuk memerketat protokol kesehatan.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah meminta kepada sejumlah laboratorium yang melayani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di provinsi ini, untuk memprioritaskan tes swab terhadap para tenaga medis dari RS Mardi Rahayu Kudus. Tujuannya, agar bisa segera diketahui hasilnya untuk mendapatkan penanganan lebih intensif para tenaga kesehatan itu.
Ganjar menjelaskan, belasan tenaga kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus yang terinfeksi virus Korona itu terdiri dari dokter spesialis, perawat, farmasi dan lainnya. Saat ini, semuanya sudah menjalani isolasi mandiri tetapi masih menunggu tes swab.
Menurutnya, manajemen RS Mardi Rahayu Kudus harus lebih mengetatkan protokol kesehatan dan melakukan tracing terhadap para tenaga medis itu.
“Dan kita minta sama sana, untuk melakukan sebuah tindakan protokol yang lebih ketat lagi. Tracingnya juga lebih diperketat lagi, agar kita bisa mengetahui mereka sudah berhubungan dengan siapa saja. Beberapa dokternya yang sudah diisolasi, juga sudah komunikasi dengan saya. Kemarin juga sudah kita bantu Rapid Test, sekarang sudah masuk PCR. PCR-nya karena banyak, belum bisa diterima di beberapa lab. Maka sudah kita rapatkan kemarin, dan sudah berproses sekarang. Mudah-mudahan untuk yang di Kudus ini bisa terdeteksi positif negatifnya, sehingga treatmentnya menjadi lebih pas,” kata Ganjar di sela menerima bantuan dari kelompok masyarakat di Puri Gedeh, Rabu (6/5).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, terkait dengan tempat isolasi bagi para tenaga medis RS Mardi Rahayu Kudus apabila dibutuhkan lebih representatif akan diusahakan pemerintah.
“Nanti kami siapkan, kalau memang perlu. Kami punya tempat banyak, seperti balai diklat dan tempat lain yang bisa digunakan,” tandasnya. (Bud)