Semarang, Idola 92,6 FM-Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang mengakui, ada tiga daerah di wilayah jangkauannya yang masih rendah jumlah investor sahamnya. Sehingga, BEI Semarang akan mencari langkah strategis dalam upaya menggenjot penambahan investor baru di daerah itu.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Semarang Fanny Rifqi mengatakan selama ini pihaknya di dalam menggenjot penambahan jumlah investor baru, melalui sejumlah galeri investasi yang berada di sejumlah kampus. Sasarannya adalah para mahasiswa, dan juga masyarakat di sekitar kampus.
Fanny menjelaskan, beberapa daerah yang masuk jangkauannya tidak memiliki galeri investasi sehingga tidak bisa menyelenggarakan sekolah pasar modal. Yakni di Kabupaten Rembang, Batang dan Banjarnegara.
Menurutnya, ketiga wilayah itu jumlah investornya jauh di bawah kota-kota lainnya.
“Untuk Batang, Rembang sama Banjarnegara memang kita sedikit yang jadi investor. Ada memang keterbatasan bagi suatu daerah, untuk pengembangan pasar modal karena memang tidak mempunyai perguruan tinggi. Karena tidak ada kampus seperti di Rembang, Batang dan Banjarnegara terus terang kami tidak punya channel distribusi. Jadi, kami masih mencari fokus untuk menjadi channel distribusi di daerah-daerah tadi,” kata Fanny, Kamis (2/7).
Fanny lebih lanjut menjelaskan, karena tidak adanya perguruan tinggi di tiga daerah itu maka diperlukan langkah strategis dalam menggenjot penambahan jumlah investor baru. Namun, tetap menggunakan pendekatan sekolah pasar modal secara online dengan sasaran masyarakat pekerja.
“Kalau tidak ada sekolah pasar modal di kampus, kami kesulitan menambah jumlah investor. Tapi, kami harus mencari cara bagaimana biar tiga daerah ini bisa sama dengan daerah lain terkait persebaran jumlah investor sahamnya,” pungkasnya. (Budi aris)