Semarang, Idola 92,6 FM – Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 sudah dilanjutkan kembali tahapannya, dan hari pencoblosan dilakukan pada 9 Desember mendatang. Bawaslu Jawa Tengah meminta kepada para pemantau pilkada untuk bisa mengawasi setiap tahapan, namun diusahakan memfokuskan pada salah satu isu demi pendalaman materi.
Komisioner Bawaslu Jateng Rofiuddin mengatakan pemantau pilkada perlu memfokuskan pada isu-isu tertentu, agar apa yang dipantau selama pelaksanaan pilkada lebih terarah. Pemantau pemilu di Pilkada 2020 bisa meniru apa yang dilakukan Pattiro Semarang saat Pilkada 2019, yakni mengkhususkan pada pemantauan soal isu netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Rofi menjelaskan, para pemantau pilkada diharapkan bisa memilih isu yang akan dipantau. Sebab, pilkada merupakan kegiatan besar yang cukup luas obyek pemantauannya.
Namun demikian, pemantau pilkada juga jangan melupakan penerapan protokol kesehatan. Baik saat memantau setiap tahapan, maupun saat pemantauan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Pemantau harus memahami penyelenggaraan, atau aturan main dari pilkada. Ini penting untuk kita perhatikan, agar bagaimana kita mau memantau kalau kita enggak tahu aturan mainnya. Khusus 2020 ini juga ada tambahan, kita harus paham terkait dengan protokol kesehatan,” kata Rofi, Senin (24/8).
Rofi lebih lanjut menjelaskan, para pemantau yang bekerja di wilayah Jateng untuk mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 harus bekerja secara profesional dan tidak memihak serta independen. Apabila menemukan dugaan pelanggaran, bisa segera melaporkan ke jajaran Bawaslu setempat.
“Bawaslu mengapresiasi keterlibatan lembaga independen ataupun kelompok masyarakat, yang ikut memantau pemilu. Karena, pemantauan pilkada tidak hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu saja,” pungkasnya. (Bud)