Semarang, Idola 92.6 FM-Lulus dan menjadi sarjana pertanian dari Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT membuat Gestianus Sino (Gesti) bertekad menjadi petani yang komplet bertani, dan beternak. Pada saat teman-temanya mencari pekerjaan di kantor pemerintah atau perusahaan swasta, Gesti memilih memikul pacul membongkar batu karang satu per satu.
Lahan itu memang ditumpuki batu karang sehingga tidak ditumbuhi rerumputan. Batu-batu dijadikan pagar keliling lahan dan pematang. Dengan penuh semangat, dia mencangkul tanah itu seorang diri dari pagi hingga malam. Hasilnya, sekarang bisa dirasakan. Saat ini hasil produksi pertaniannya dimasukkan ke sejumlah pasar swalayan, hotel, perusahaan dan kantor-kantor di Kota Kupang, seperti cabai, tomat, papaya, kol, wortel, kacang panjang, bit, lobak, dan sawi.
Seiring berjalannya waktu, Gesti merekrut tiga karyawan. Gesti juga menyediakan tempat magang bagi siswa SMK dari sejumlah sekolah di NTT. Di antaranya Sumba Barat, Timor Tengah Selatan, Kota Kupang, Malaka, dan Sikka. Puluhan dosen dan ratusan mahasiswa pun melakukan penelitian pertanian lahan kering dan tanaman organik di situ. Atas dedikasinya, Gesti terpilih menjadi salah satu Duta Petani Milenial 2020 oleh Kementerian Pertanian.
Selengkapnya mengenai sosok Gesti dan mengapa ia tergerak memilih jalur menjadi petani, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Gestianus Sino (Gesti), petani muda dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. (her/yes)