Semarang, Idola 92,6 FM-Sesuai dengan regulasi dari Kementerian Perhubungan, bahwa pembatasan perjalanan penerbangan masih berlangsung sampai 7 Juni 2020. Namun, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang akan bersiap membuka layanan penerbangan ke semua wilayah di Indonesia dan internasional pada 8 Juni 2020 sesuai protokol kesehatan.
General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto mengatakan prosedur penerbangan yang akan dilalui masyarakat, tidak akan sulit nantinya. Sehingga, masyarakat Jawa Tengah yang akan melakukan kegiatan penerbangan domestik komersial dan internasional melalui Bandara Ahmad Yani Semarang tidak perlu takut dalam pengurusan persyaratan.
Hardi menjelaskan, yang terpenting dilakukan masyarakat adalah selalu memakai masker dan menjaga jarak. Pihaknya juga akan memasang sejumlah wastafel untuk cuci tangan di setiap sudut bandara.
Menurutnya, bandara juga akan mengatur slot penerbangan antara satu maskapai dengan maskapai lainnya. Tujuannya, tidak sampai bersamaan untuk mencegah terjadi kerumunan.
“Tanggal 8 Juni nanti, saya akan memberikan satu layanan kepada seluruh pengguna jasa di Jawa Tengah yang melalui Bandara Ahmad Yani. Saya akan menunggu instruksi lebih lanjut dari Gugus Tugas COVID-19, yang akan mengeluarkan aturan protokol kesehatan yang harus dilakukan masyarakat. Kami sesuai arahan dari bapak gubernur dan pak wali kota, maka akan saya buka penerbangan ke seluruh wilayah. Baik domestik maupun internasional,” kata Hardi, Selasa (2/6).
Lebih lanjut Hardi menjelaskan, dengan pengaturan slot penerbangan di Bandara Ahmad Yani akan memudahkan petugas di lapangan melakukan pemeriksaan. Di samping itu juga, petugas juga tidak terlalu repot dan kesulitan melayani masyarakat yang akan menggunakan layanan penerbangan.
“Kami juga nantinya akan mengajukan permohonan ke otoritas Bandara Juada, untuk menyusun jadwal penerbangan ke Surabaya. Dengan cara mengikuti protokol kesehatan secara baik, merupakan satu-satunya cara untuk mencegah COVID-19,” pungkasnya. (Budi Aris)
