Semarang, Idola 92,6 FM – Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mengkampanyekan terbang aman dengan pesawat terbang, Jumat (11/9) sore kemarin. Kampanye terbang aman dimaksudkan, agar masyarakat tidak perlu takut menggunakan moda transportasi udara karena penerapan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.
Airport Operation and Services Department Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Agus Sina mengatakan pihaknya terus mengupayakan dan menjamin, bahwa protokol kesehatan di bandara diterapkan secara maksimal. Termasuk, calon penumpang memasuki kabin pesawat.
Menurutnya, lewat kampanye terbang aman ini diharapkan bisa memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi pesawat terbang sebagai pilihan angkutan yang aman dan sehat.
Agus menjelaskan, sejak dari memasuki areal bandara sudah ada pemeriksaan suhu tubuh untuk mendeteksi dan kewajiban memakai masker. Pihaknya juga secara rutin menyemprot ruang-ruang publik dengan desinfektan, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Program dari kampanye ini, tentunya semangatnya adalah memberikan rasa aman dan memulihkan kepercayaan kepada pengguna jasa transportasi udara. Yakni, bagaimana mengembalikan animo masyarakat terhadap transportasi udara,” kata Agus.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat meminta kepada seluruh maskapai penerbangan untuk tidak berhenti memberikan sosialisasi dan edukasi kepada calon penumpang pesawat terbang. Yakni, bahwa pesawat terbang memiliki alat Hefa Filter yang mampu menyaring virus dan bakteri hingga 99,9 persen.
“Sebetulnya di kabin pesawat itu yang paling aman, karena sirkulasi udaranya 2-3 menit terus berganti dengan alat Hefa tadi. Ini kenapa tidak disampaikan? Sebenarnya galaunya orang di Hefa Filter tadi. Inilah yang harus terus kita sosialisasikan terus ke masyarakat, agar masyarakat yakin dan aman terbang dengan pesawat,” ujar Satriyo.
Lebih lanjut Satriyo menjelaskan, dengan pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi udara akan membuat aktivitas perekonomian kembali menggeliat. Namun, dirinya tetap menyarankan masyarakat untuk mengisi formulir kartu kewaspadaan untuk meminimalkan penyebaran COVID-19. (Bud)