“Intelligences is the ability to adapt to change.”
Semarang, Idola 92.6 FM – Kata-kata ini bisa jadi bukan diucapkan oleh seorang fisikawan asal Inggris bernama Stephen Hawking—sebagai mana dikenal publik. Namun, ini relevan dijadikan acuan mengukur “kecerdasan” kita dalam mengelola kehidupan berbangsa di tengah Pandemi.
Demikian diungkapkan oleh Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo dalam opininnya di harian Kompas (19/08) bertajuk “Kecerdasan Beradaptasi”.
Menurut Imam, tahun ini, peringatan kemerdekaan ke-75 RI disertai perenungan mendalam tentang kinerja negara dalam menjalankan amanah proklamasi, “melindungi segenap bangsa Indonesia”. Pandemi Covid-19 membelalakkan mata—dan memaksa kita berefleksi—ternyata begitu banyak tata kelola kehidupan yang harus segera diperbaiki. Lebih-lebih, segenap warga bangsa dituntut untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas kerja dalam memutus rantai penularan Covid-19.
Imam menyebut, memasuki tahun 2020, warga dunia memasuki era kontestasi kecerdasan. Semua pihak dituntut sigap, disiplin, dan kompak dalam beradaptasi. Di saat Covid-19 merebak di seluruh dunia, kesiap-siagaan setiap bangsa menjadi indikasi ketangguhan.
Seberapa tangguh kita—ini bisa dibaca dari survei yang dilakukan John Koetsier tentang tingkat kesiap-siagaan darurat di 100 negara dalam menghadapi Covid-19. Hasilnya, sepuluh negara masuk peringkat tertinggi yakni: Swiss, Jerman, Israel, Singapura, Jepang, Australia, China, Austria, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Bagaimana dengan ketangguhan Indonesia? Indonesia hanya menempati urutan ke-97 di atas Kamboja, Laos, dan Bahama.
Tiap negara memiliki cara masing-masing dalam memutus penularan Covid-19—namun setidaknya ini bisa menjadi potret tentang seberapa kita mampu beradaptasi di tengah Pandemi… Tidak hanya dalam aspek adaptasi di bidang kesehatan namun juga ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan.
Maka, manakala Inti kecerdasan adalah menyesuaikan dengan tantangan. Dan, pemerintah berperan besar dalam ketangguhan beradaptasi, bukankah kita tak perlu menunggu pemerintah namun justru masyarakat yang berinisiatif? Bagaimana mendorong inisiatif masyarakat untuk beradaptasi di tengah Pandemi?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Sosiolog Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo; Ekonom INDEF, Bhima Yudistira Adinegara; Ekonom Universitas Negeri Semarang (UNNES), Bayu Bagas Hapsoro; dan Budayawan, Mohamad Sobary. (her)
Simak podcast diskusinya:
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Imam B. Prasodjo – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Imam B. Prasodjo – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Bhima Yudistira Adinegara – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Bhima Yudistira Adinegara – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Bayu Bagas Hapsoro – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Bayu Bagas Hapsoro – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Mohamad Sobary – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2020-08-21 Topik Idola – Mohamad Sobary – Bagaimana Mendorong Kecerdasan Beradaptasi di Tengah Pandemi? byRadio Idola Semarang on hearthis.at