Semarang, Idola 92,6 FM-Ibadah haji 2020 resmi ditiadakan, karena pandemi virus Korona yang masih melanda di seluruh dunia. Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah mencatat, ada 30 ribu lebih calon jamaah haji (calhaj) asal provinsi ini yang seharusnya bisa berangkat tahun ini.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jateng Muhammad Saidun mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama, dengan berat hati tidak memberangkatkan calhaj dengan berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangannya, karena situasi yang tidak memungkinkan itu sehingga pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan calhaj ke Tanah Suci.
Saidun menjelaskan, rerata calhaj yang seharusnya berangkat pada 2020 ini sudah mendaftar sejak 10-11 tahun yang lalu. Sehingga, calhaj yang semestinya berangkat pada tahun ini akan menjadi calhaj 2021 atau dimungkinkan berangkat tahun depan.
Menurutnya, pihak Kanwil Kemenag Jateng sudah melakukan rapat koordinasi para penyelenggara haji di kabupaten/kota berkaitan dengan keputusan dari Kemenag tersebut. Sehingga, informasi itu bisa segera disampaikan kepada para calhaj yang seharusnya akan berangkat tahun ini.
“Jamaah haji dari Jawa Tengah mestinya kuotanya itu 30.377 orang. Terdiri dari jamaah haji sejumlah 30.171 orang, ditambah petugas haji daerah 252 orang dan pembimbing dari KBIHU 34 orang. Sampai pelunasan terakhir kemarin, hanya ada 30.117 orang,” kata Saidun, Rabu (3/6).
Lebih lanjut Saidun mengaku belum mendapat informasi, adanya calhaj yang akan mengambil dana hajinya. Namun, pemerintah memberikan kesempatan kepada calhaj yang ingin mengambil kembali dana hajinya itu.
“Yang kita persilakan bisa diambil adalah uang pelunasan, bukan uang pokok yang Rp25 juta itu. Kalau mau diambil semuanya, maka calon haji itu harus ikhlas kursinya diambil orang lain. Jadi, kalau mau daftar lagi ya harus antre lagi,” pungkasnya. (Budi Aris)