Semarang, Idola 92.6 FM – Kepala Bidang Lalu Lintas KSOP Kelas 1 Tanjung Emas Semarang Nanang Afandi mengatakan peralihan musim kemarau ke musim hujan, biasanya akan berdampak pada gelombang tinggi air laut dan angin kencang. Sehingga, para nelayan diimbau untuk waspada dan menghindari kecelakaan di perairan laut.
Pihaknya sudah mengeluarkan peringatan kepada para nelayan di wilayah Semarang dan sekitarnya, jelas Nanang, untuk mewaspadai cuaca ekstrem saat peralihan musim kemarau ke musim hujan. Tujuannya, agar para nelayan tetap aman ketika melaut dan tidak sampai terjadi kecelakaan di perairan.
Nanang menjelaskan, BMKG juga sudah memberikan perkiraan jika awal musim hujan tahun ini terjadi antara November dan Desember. Peralihan cuaca itu, biasanya memberi dampak pada perubahan gelombang dan angin di perairan.
Menurutnya, karena menimbulkan potensi yang membahayakan, maka nelayan dengan kapal-kapal berukuran kecil maupun kapal penyeberangan untuk memerhitungkan tinggi gelombang dan kecepatan angin sebelum melaut.
“Kita dalam pemberangkatan kapal, itu selalu mengutamakan keselamatan. Dan salah satu faktor yang kita perhatikan adalah cuaca. Untuk itu, kita selalu meng-update cuaca harian maupun mingguan dari BMKG. Jadi, mana kala dalam perkiraan BMKG itu ada daerah laut yang mengalami gelombang tinggi, maka sejak awal kita akan memberi sosialisasi atau pemberitahuan kepada para perusahaan pelayaran atau nahkoda kapal untuk menunda keberangkatan,” kata Nanang, Selasa (27/8).
Lebih lanjut Nanang menjelaskan, biasanya KSOP selalu memberikan informasi terkini tentang prakiraan cuaca kepada nelayan sebelum melaut. Sehingga, ketika melaut disarankan untuk melihat informasi yang ada di kantor otoritas pelabuhan setempat.
“Jadi, ketika cuaca ekstrem ini maka kita akan lihat daerah laut mana yang gelombangnya tinggi. Kalau ada kapal yang melintasi daerah itu, maka kita akan upayakan untuk ditunda sementara,” tandasnya. (Bud)