Semarang, Idola 92.6 FM – Jalan tol Bawen-Yogya sepanjang 71 kilometer tidak lama lagi akan segera dikerjakan, dan membutuhkan biaya sekira Rp9,2 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), akan membaginya dalam dua paket jalan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya akan memulai pembangunan jalan tol Bawen-Yogya dari wilayah Jawa Tengah terlebih dulu, dan lelang proyek pengerjaan jalan tol akan dilakukan dalam waktu dekat.
Menurut Basuki, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah setempat terkait trase yang akan dilalui.
Basuki menjelaskan, jika proyek lelang dilakukan pada tahun ini diharapkan pembangunannya bisa selesai dalam waktu dua tahun. Sehingga, jalan tol Bawen-Yogya sepanjang 71 kilometer itu bisa mengurai kepadatan lalu lintas di jalur selatan.
“Kita bikin dua paket, yang kita mulai dulu di Jawa Tengah sambil kita finalkan desain trasenya untuk yang Yogya. Sebentar lagi akan dilelang yang di Jawa Tengah, dan pasti di tahun ini prosesnya. Kenapa dibuat dua paket? Karena lahan yang di Yogya itu kecil. Jadi, saya juga minta supaya jangan sampai terlalu banyak membebaskan lahan. Kita bikin seminimal mungkin pembebasan lahannya,” kata Basuki di Semarang belum lama ini.
Basuki lebih lanjut menjelaskan, khusus untuk yang ada di wilayah Yogyakarta karena dibangun melayang atau elevated, maka membutuhkan biaya cukup besar dibanding pembangunan secara at grade. Biaya yang dibutuhkan, bisa lebih besar 1,5 kali dari biaya pembangunan at grade.
“Jadi, yang melayang itu paling mahal dan biayanya paling besar. Lahannya sedikit memang, tapi konstruksinya yang mahal,” jelasnya.
Diketahui, trase jalan tol Bawen-Yogya sebagian besar merupakan perbukitan dan memakan waktu cukup banyak. Namun, lahan bisa dibebaskan karena umumnya berupa areal perkebunan. Sedangkan yang di wilayah Yogyakarta, dibuat jalan layang di atas Selokan Mataram. (Bud)