Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri di sela peresmian Workshop Fashion Technology dan Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi di BLK Semarang mengatakan Indonesia memiliki industri kreatif di bidang fesyen, yang memiliki masa depan cerah. Karena, saat ini tidak hanya soal persaingan usaha saja tapi juga eranya gaya hidup.
Menurutnya, dalam upaya menghadapi revolusi industri 4.0 ini diperlukan pengembangan pelatihan kerja di bidang fesyen. Salah satunya, melalui jurusan fashion technology dan manajemen bisnis yang menyasar generasi muda.
Hanif menjelaskan, Jawa Tengah merupakan wilayah dengan pabrik garmen yang cukup banyak. Sehingga, lulusan sekolah menjahit tidak hanya sekadar menjadi buruh di pabrik garmen saja tapi bisa naik kelas dengan fashion technology.
Sehingga, fashion technology dibutuhkan untuk menjawab tantangan zaman sekarang ini dan generasi milenial yang tertarik mampu mengangkat derajat lulusan sekolah menjahit.
“Dengan mengupgrade kejuruan menjahit ini menjadi fashion technology di BLK Semarang, kita berharap anak-anak muda kita bisa memeroleh sklill yang baru di bidang fesyen. Sehingga, mereka bukan hanya diajarkan menjahit saja tapi juga diajari kreasi, berproduksi dan marketing. Mereka kalau masuk ke industri fesyen, minimal jabatannya asisten yunior desainer,” kata Hanif.
Lebih lanjut Hanif menjelaskan, dengan mengupgrade kejuruan menjahit di BLK Semarang ini akan menjadikan lulusannya bisa menembus pasar fesyen dunia. Bahkan, tidak mungkin bisa menjadi desainer berkelas internasional. (Bud)