SLB Minta Pemkot Semarang Sediakan Bus Khusus Difabel Keliling Kota

Penyandang disabilitas dibantu untuk naik ke bus khusus.
Penyandang disabilitas dibantu untuk naik ke bus khusus.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Penyediaan sarana prasarana yang ramah terhadap para penyandang disabilitas, menjadi tugas dan kewajiban dari pemerintah. Sehingga, akses dan mobilitas para penyandang disabilitas tidak terganggu karena keterbatasan sarana pendukung.

Kepala SLB-D Semarang Kartikawati mengatakan banyak hal yang sudah berubah, dari pembangunan di Kota Semarang belakangan ini. Mulai dari penyediaan ruang terbuka hijau ramah difabel, hingga adanya akses bagi penyandang disabilitas di kantor-kantor pemerintahan.

Kartika menjelaskan, ada beberapa hal yang kemudian mendukung para penyandang disabilitas saat beraktivitas. Sehingga, kalangan difabel sangat terbantu.

Namun, jelas Kartika, pihaknya masih memandang ada yang belum terpenuhi dari sektor transportasi. Yakni, ketersediaan bus umum atau bus wisata Kota Semarang belum ramah bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, Pemkot Semarang perlu menyediakan bus BRT atau bus wisata yang khusus digunakan untuk para penyandang disabilitas.

“Bus BRT mbog ya ada khusus untuk kursi roda. Itu kemarin kita ada bus yang keliling Kota Semarang, kita ke sana ternyata akses masuk kursi rodanya cuma dua. Padahal, anak-anak pengen menikmati di atas tapi sulit karena sempit. Ya tolonglah Pemerintah Kota Semarang, ada satu bus yang khusus untuk anak difabel kursi roda. Mungkin Pemerintah Kota Semarang mengadakan satu atau dua bus khusus, yang bisa kita pakai untuk jalan-jalan ke luar kota,” kata Kartika, Selasa (8/10).

Lebih lanjut Kartika menjelaskan, khusus untuk bantuan pendidikan bagi para siswa penyandang disabilitas maupun lembaga sekolah tidak ada kendala. Bahkan, bantuan dari pemerintah terus mengalir ditambah bantuan dari pihak swasta atau donatur.

“Bantuan belajar dari PKLK tiap tahun selalu ada, per anak dapat Rp10 juta per tahun. Belum yang bantuan lainnya, untuk penambahan sarana pendukung dari pemerintah Rp40 juta dan bantuan kursi roda dari Dinas Sosial,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaBagaimana Menumbuhkan Kesadaran Publik sebagai Upaya Meredam Disinformasi dan Hoaks?
Artikel selanjutnyaMeski Penyandang Difabel, Alam Juara Kompetisi IT Internasional