Semarang, Idola 92.6 FM – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengatakan anggota Pramuka sekarang ini tidak hanya dituntut bisa hidup mandiri dan tolong menolong kepada sesama serta cinta Tanah Air saja, tapi juga harus melek terhadap kemajuan dan perkembangan zaman. Adanya Saka Milenial yang dibentuk Kwarda Jawa Tengah, menjadi jawaban untuk anggota Pramuka bisa mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi. Apalagi, sekarang ini semakin banyak beredar informasi yang menyesatkan atau hoax di tengah masyarakat.
Menurutnya, adanya Saka Milenial menjadikan anggota Pramuka semakin dibutuhkan masyarakat untuk mengarahkan dan memberikan informasi yang benar lewat program-program kekiniannya.
Buwas menjelaskan, langkah progresif dan inovatif dari Kwarda Jateng membentuk Saka Milenial patut mendapat apresiasi dan nantinya bisa aplikasikan ke daerah lain di seluruh Indonesia.
“Kita harus mengikuti perkembangan situasinya dan zamannya. Maka, perlu dibangun Saka Milenial. Sekarang kan tidak seperti yang dulu. Program-programnya kekinian, supaya pembinaannya bisa pas kepada generasi-generasi yang akan datang. Di Jateng memang jadi pilot project, harapan hasilnya nanti disamakan di seluruh Indonesia,” kata Buwas di Semarang.
Ketua Majelis Pembina Daerah Kwarda Jateng Ganjar Pranowo menambahkan, Saka Milenial yang lahir dari usulan generasi muda ini karena sikap keprihatinan banyak informasi hoax tersebar di dunia media sosial (medsos).
“Mereka ini dulunya bergelut dengan dunia teknologi informasi, dan rupanya kelompok imi sangat responsif terhadap perkembangan zaman. Sehingga, nanti program-program kita akan didorong untuk disebarkan hal yang positif dan hoax-nya dilawan,” ujar Ganjar.
Ganjar menjelaskan, banyak hal positif yang bisa dilakukan anggota Saka Milenial selain ikut menangkal hoax. Misalnya hal-hal sederhana yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan, mulai dari tidak membuang sampah plastik sembarangan dan ikut mengurangi penggunaan kantong plastik. (Bud)