Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan budaya merupakan salah satu perekat bangsa, dan masuk dalam politik Indonesia. Pernyataan itu dikatakannya saat menjadi pembicara di seminar nasional dengan tema “Manusia dan Politik Kebudayaan” di Gedung Soedharto Undip, Jumat (26/7).
Puan Maharani menjelaskan, untuk menuju masyarakat yang modern atau Society 5.0 mendatang tentu saja bangsa Indonesia tidak menutup diri dari budaya bangsa lain. Terutama, budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Menurutnya, identitas budaya bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika menjadi pembeda dan memerkuat jati diri. Sehingga, budaya yang berkebhinnekaan itu menjadi benteng menghadapi era Society 5.0 sekaligus filter bagi budaya asing masuk Indonesia.
“Politik budaya ini sangat penting menurut saya, karena memang Pancasila itu merupakan satu-satunya perekat bangsa ini untuk bisa tetap kuat dan kokoh. Kalau kemudian ada yang memertanyakan bagaimana Pancasila dengan keislaman, tentu saja dalam Pancasila itu sudah terkait hal-hal yang berketuhanan maha esa dan lain-lainnya. Budaya juga penting, karena kita ini terdiri dari 17 ribu pulau dengan 714 suku,” kata Puan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambahkan, menghadapi era Society 5.0 nanti masyarakat di provinsi ini harus memersiapkan diri. Terutama, dalam hal budaya pergaulan dengan dunia luar.
Menurutnya, masyarakat Jateng memiliki budaya gotong royong dan silaturahim yang harus dipertahankan. Sehingga, satu dengan yang lainnya saling mengenal dan menjalin komunikasi.
“Kita bisa gegar budaya kalau tidak hati-hari, karena 5.0 mengubah perilaku. Maka kita membuat strategi budaya menuju ke sana. Apa caranya? Jangan pernah menghilangkan relasi kemanusiaan, as human being. Kalau tidak, semua bergadget ria akan terjadi lonely. Perasaan sendirian, ini yang tidak boleh,” ujar Ganjar. (Bud)