Semarang, Idola 92.6 FM – Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang ada di wilayah Jawa Tengah, belum tergarap secara maksimal. Salah satunya adalah potensi panas bumi yang ada di Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang.
Sebelumnya, ada PT Greentech Global Engineering yang akan mengelola energi panas bumi Gunung Ungaran. Namun karena terbentur modal, perusahaan tersebut tidak bisa melanjutkan.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan sumber panas bumi yang ada di Gunung Ungaran itu, sangat potensial dijadikan Pembangkit Listrik Panas Bumi. Sehingga, sumber energi tidak lagi tergantung pada fosil yang makin menitip sumber dayanya.
Menurut Ganjar, karena Jateng menyimpan potensi energi panas bumi yang cukup besar maka harus bisa dikembangkan.
“Pengembangan panas bumi di wilayah kerja Gunung Ungaran. Ini potensinya bagus, dan saya setuju. Sebenarnya ketika bahan bakar minyak berkurang dan gas belum optimal serta batu bara ditakutkan mencemari, maka panas bumi yang paling tepat dan kita punya,” kata Ganjar, Selasa (22/1).
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, yang perlu dilakukan sebelum mengelola potensi panas bumi di Gunung Ungaran adalah sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Sehingga, masyarakat tidak salah persepsi tentang eksplorasi panas bumi.
Direktur Energi Baru Terbaru PLN Djoko R Abumanan menambahkan, pihaknya yang mendapat mandat untuk mengelola panas bumi Gunung Ungaran saat ini sedang melakukan identifikasi mitra yang akan digandeng untuk eksplorasi.
Djoko yang juga menjabat Regional Bisnis PLN Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara menjelaskan, wilayah kerja panas bumi Gunung Ungaran menyimpan potensi energi terbarukan sebesar 55 MW.
“Ungaran yang akan digarap 55 MW, tapi potensinya itu P1 saja 110 MW. Kita tahap pertama ini 55 MW dulu, nanti bisa dikembangkan. Panas bumi ini kan energi bersih, energi yang tidak bersumber dari fosil,” ujar Djoko.
Terpisah, Kepala Dinas ESDM Jateng Teguh Paryono menjelaskan, energi panas bumi yang dimiliki provinsi ini akan mampu mewujudkan kedaulatan energi bagi bangsa. Sehingga, energi baru terbarukan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
“Kita punya roadmap. Jadi, kalau satu pembangkit itu sudah menaikkan 12 persen. Bayangkan saja kalau dua pembangkit, sudah 24 persen. Padahal, selama ini kita pertumbuhan dalam satu tahun hanya 1-2 persen. Kita punya potensi di Ungaran, Lawu, Baturaden, Guci, Telomoyo dan Dieng,” ucap Teguh.
Teguh menyebutkan, apabila PLN mampu mengelola potensi panas bumi yang ada di Gunung Ungaran sebesar 55 MW, maka mampu dimanfaatkan puluhan ribuan pelanggan. Sehingga, rasio elektrifikasi listrik di Jateng bisa tercapai 100 persen. (Bud)