Pokdarwis Gajah Gunung Bersama PLN Lepas 50 Ekor Penyu Tukik di Pantai Kebumen

Penyu Tukik sebelum dilepas ke Pantai Kalibuntu.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Sebanyak 50 ekor Penyu Tukik Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen dilepasliarkan di Pantai Kalibuntu, Minggu (4/8) kemarin. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gajah Gunung bersama PLN berkomitmen, untuk berkontribusi di dalam pelestarian lingkungan alam.

Manager PLN UP3 Kebumen Ahmad Mustaqir mengatakan pihaknya serius, di dalam upaya menjaga kelestarian alam bersama dengan masyarakat sekitar. Salah satunya, menjaga habibat dan keberlangsungan dari Penyu Tukik.

Menurutnya, penyu termasuk hewan yang hampir punah akibat konsumsi telur atau dagingnya.

Bahkan, jelas Ahmad, tidak jarang terjadi penangkapan besar-besaran terhadap penyu untuk dijadikan kerajinan dan hiasan atau diawetkan. Oleh karenanya, PLN mendukung dan siap berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan hidup untuk kelestarian dan keseimbangan ekosistem.

Manajemen PLN UP3 Kebumen bersama Pokdarwis Gajah Gunung sebelum melepas Penyu Tukik di Pantai Kalibuntu.

“PLN turut berpartisipasi dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pelestarian penyu. Sebab, enam dari tujuh jenis penyu langka ada di Indonesia. Selain itu, penyu juga berperan dalam menjaga ekosistem laut,” kata Ahmad.

Bupati Kebumen Yazid Mahfudz menambahkan, Pantai Kalibuntu menyimpan daya tarik wisata menarik. Terutama habitat Penyu. Sebab, penyu biasa bertelur pada masa Juli dan Agustus.

Menurut bupati, telur-telur penyu ditetaskan secara alami dengan cara dipendam dalam pasir.

“Ini adalah program yang bagus untuk menjaga kelestarian penyu, dan juga mendukung perkembangan obyek wisata Kalibuntu,” ucap Yazid.

Yazid lebih lanjut menjelaskan, konservasi Penyu Tukik di Desa Jogosimo sudah berjalan selama dua tahun. (Bud)

Artikel sebelumnyaKPU Jateng Minta Peserta Pemilu Bisa Manfaatkan Metode Kampanye Secara Efektif
Artikel selanjutnyaBagaimana Mengefektifkan Kawasan Ekonomi Luar Jawa agar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tidak Didominasi Pulau Jawa?