Perum Bulog Tahun Ini Targetkan Serap Beras 1,8 Juta Ton

Semarang, Idola 92.6 FM – Komoditas beras merupakan barang kebutuhan yang penting, untuk memenuhi hajat hidup masyarakat Indonesia. Sehingga, Perum Bulog terus berupaya untuk melakukan pengadaan beras dengan menyerap hasil panen petani sebesar 1,8 juta ton pada tahun ini.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan apabila melihat potensi panen beras pada tahun ini di seluruh wilayah kerja Bulog, dirinya optimistis penyerapan pengadaan beras akan tercapai. Hal itu dikatakannya di sela pembukaan gudang baru Bulog di Kompleks Pergudangan Bumirejo, Kabupaten Pati, Senin (4/3) kemarin.

Menurutnya, dengan pembukaan gudang baru di Pati diharapkan bisa maksimal di dalam menyerap pengadaan beras pada tahun ini.

Buwas menjelaskan, target pengadaan dengan menyerap beras petani akan tercapai karena panen raya terjadi pada April-Mei 2019. Sehingga, pihaknya berupaya menyerap sebanyak-banyaknya beras hasil panen para petani.

Saat ini, lanjut Buwas, stok beras Bulog sekira 1,9 juta ton dan tersebar di sejumlah gudang. Dengan tambahan 1,8 juta ton beras petani yang terserap, maka stok beras Bulog menjadi 3,4 juta ton.

“Hari ini stok kita luar biasa. Maret ini sudah mulai panen, nanti di April-Mei sudah panen raya. Stok kita targetkan 1,8 juta ton untuk penyerapan beras. Itu untuk stok cadangan, dan baru dikeluarkan kalau terjadi paceklik atau panen petani terganggu,” kata Buwas.

Lebih lanjut Buwas menjelaskan, khusus untuk wilayah Pati dan sekitarnya pengadaan penyerapan beras akan lebih banyak lagi. Sebab, gudang yang baru memiliki kapasitas 5.500 ton lebih banyak dari sebelumnya yang hanya dua ribu ton saja.

“Lokasi gudang yang dekat dengan lahan persawahan petani dan akses jalan, akan mudah dijangkau masyarakat. Apalagi, Pati merupakan pusat produksi beras terbesar di antara kabupaten di sekitarnya,” jelas mantan kepala BNN itu.

Sementara untuk gudang Bulog di Klahang, Sokaraja, Kabupaten Banyumas memiliki kapasitas 3.500 ton beras. Hanya saja, khusus untuk menampung komoditas kedelai. (Bud)

Ikuti Kami di Google News