Semarang, Idola 92.6 FM – Pertamina meraih dua penghargaan atas implementasi energi efisiensi dan konservasi di negara-negara Asia Tenggara, belum lama ini. Penghargaan yang didapat itu berasal dari Terminal BBM Rewulu sebagai 1st Runner Up kategori industri dan Refinery Unit IV Cilacap sebagai 1st Runner Up kategori green building.
General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian mengatakan Terminal BBM Rewulu layak mendapat penghargaan energi efisiensi dan konservasi, karena selama enam tahun berturut-turut telah mendapat PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bahkan, jelas Iin, TBBM Rewulu juga mendapat penghargaan Subroto Award dari Kementerian ESDM kategori konservasi energi dan efisiensi di tahun ini. Serta, menjadi satu-satunya terminal BBM di Indonesia yang telah tersertifikasi ISO 50001 di bidang energi.
“Pencapaian PROPER dari KLHK membuktikan bahwa secara operasi dan lingkungan, TBBM Rewulu telah patuh terhadap aturan. Bahkan, secara keberlanjutan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitarnya dalam program Corporate Social Responsibility,” kata Iin.
Lebih lanjut Iin menjelaskan, Terminal BBM Rewulu merupakan salah satu dari tujuh terminal BBM yang berada di wilayah Pertamina MOR IV. TBBM Rewulu melayani distribusi ke-175 SPBU serta 192 konsumen industri di wilayah Yogyakarta dan eks Karesidenan Kedu untuk jenis Gasoline. Yakni Premium, Pertamax dan Pertalite. Serta Gasoil, untuk Pertamina Dex dan Solar serta produk avtur dan FAME.
“Dengan penghargaan ini, membuktikan bahwa Pertamina mampu memerlihatkan kepada dunia Internasional tentang efisiensi, inovasi dan konservasi energi unutk menjaga keberlangsungan yang seimbang antara operasio dan lingkungan masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.
Sementara, di tempat terpisah, TBBM Boyolali juga memeroleh penghargaan platinum ISDA 2019. TBBM Boyolali melalui program “Camp Bell 2 Edupark: Sinergi Membangkitkan Denyut Ekonomi”, mampu meraih penghargaan platinum.
Operation Head Pertamina TBBM Boyolali Mangku Hidayat Basuki menyatakan, penghargaan ini merupakan kerja sama antara perusahaan dan masyarakat dalam mendukung program Camp Bell 2 Edupark.
Menurutnya, program Camp Bell 2 di Desa Tawangsari yang berada di Ring 1 wilayah operasional TBBM memanfaatkan lahan milik desa seluas dua hektare yang sebelumnya hanya ditumbuhi semak berduri.
TBBM Boyolali, jelas Hidayat, kemudian mengembangkan lahan tersebut menjadi pusat kegiatan ekonomi baru di Desa Tawangsari.
“Penghargaan ini kami raih, tidak lepas karena kontribusi bersama antara TBBM Boyolali bersama masyarakat Desa Tawangsari. Program ini memberikan multiplier effect bagi masyarakat Desa Tawangsari, karena mampu menciptakan pusat ekonomi baru dan membuka peluang terciptanya lapangan kerja yang baru” jelas Hidayat.
Sebagian lahan tersebut, lanjut Hidayat, dimanfaatkan menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat tidak membuang sampah sembarangan ke sungai. (Bud)