Pertamina Targetkan Sumur RDG-PJ 59 Beri Tambahan Produksi Minyak Mentah Hingga 300 BOPD

Sumur RDG-PJ
Seorang operator di sumur RDG-PJ mengawasi kegiatan pengeboran sumur.
Ikuti Kami di Google News

Majalengka, Idola 92.6 FM – Pengeboran minyak mentah di sumur RDG-PJ sudah dimulai sejak 5 Oktober 2019, dan saat ini telah mencapai 19.944 jam kerja selamat. Dari sumur RDG-PJ 59 ini, bisa memberikan tambahan produksi minyak mentah sebesar 300 BOPD (Barrel Oil Per Day).

Drilling Supervisor RDG-PJ Arif Fandi Harjono mengatakan pengeboran minyak mentah di Desa Panjalin, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka itu ditargetkan bisa mencapai kedalaman 1.978 meter selama 42 hari kerja. Karena, sumur RDG-PJ yang masuk wilayah Asset 3 Jatibarang Field ini diharapkan bisa menyumbang produksi minyak tahun ini.

Menurutnya, sumur RDG-PJ ditargetkan bisa selesai tepat waktu dan memberi kontribusi terhadap APBD setempat.

Arif menjelaskan, Pertamina EP Jatibarang Field mengelola wilayah operasi di Kabupaten Indramayu dan Cirebon serta Majalengka. Angka produksi minyak mentahnya sampai 7.940 BOPD dan gas sebesar 41,4 juta standar kaki kubik per hari.

“Sumur RGD-PJ 59 ini adalah sumur eksploitasi, dan sumurnya sampai kedalaman 1.979 meter. Targetnya ada di lapisan batu raja, di situ ada batu gamping. Rencana kerjanya selama 42 hari, dengan biaya kurang lebih US$7,7 juta. Target eksploitasi minyaknya sampai 200 BOPD, bisa jadi lebih besar dan bisa jadi lebih kecil atau sesuai dengan target,” kata Arif, kemarin.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, setelah minyak mentah diangkat kemudian dikirim ke stasiun-stasiun pengumpul di wilayah Pertamina EP yang terdekat. Setelah itu, dilakukan pemisahan sederhana dan pengolahan menjadi produk-produk Pertamina adalah kewenangan dari Pertamina sektor hilir.

Diketahui, Pertamina EP Jatibarang Field menggunakan teknologi pengeboran baru bernama underbalance drilling untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Kelebihan underbalance drilling mampu menghasilkan tekanan hidrostatik kolom fluida, sehingga pengeboran lebih kecil dari tekanan formasi.

Jatibarang Field merupakan lapangan tua, yang terdiri atas lapangan onshore (darat) dan offshore Clepas pantai). Saat ini, rerata produksi harian di Jatibarang Field sebanyak 5.500 BOPD. (Bud)

Artikel sebelumnyaTriwulan Ketiga 2019, PLN Jateng-DIY Tingkatkan Pertumbuhan kWh 5,14 Persen
Artikel selanjutnyaKomoditas Kopi Jawa Tengah Tumbuh Semakin Pesat