Perhelatan Sea Games 2019 Telah Usai, Apa Evaluasi yang Bisa Dipetik untuk Pembenahan Dunia Olahraga ke Depan?

Sea Games 2019

Semarang, Idola 92.6 FM – Perhelatan Pesta olah raga Asia Tenggara Sea Games ke-30 di Filipina telah usai digelar. Dalam klasemen akhir perolehan Medali SEA Games 2019, tuan rumah, Filipina, bertengger di posisi puncak dan menyabet gelar juara umum dengan raihan 149 medali emas, 117 medali perak, dan 121 medali perunggu. Posisi kedua Vietnam (98 emas), ketiga Thailand (92 emas), dan keempat Indonesia dengan 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Medali emas ke-72 dipersembahkan oleh tim voli putra Indonesia yang tampil impresif saat berhadapan dengan Filipina di partai final.

Posisi keempat yang diraih Indonesia di SEA Games 2019 membuat target posisi kedua yang ditancapkan Presiden Joko Widodo gagal terpenuhi. Meski begitu, Kontingen Indonesia dipastikan memenuhi target yang diinginkan pemerintah dari sisi jumlah raihan medali emas. Setelah menyebut target 54 medali emas, pemerintah melalui Menpora Zainudin Amali sempat mengoreksi dan terjadi penurunan target menjadi 45-50 medali emas.

Revisi target medali kembali dilakukan untuk mengakomodir harapan Presiden Jokowi. Target emas lalu ditancapkan ke angka 60 emas. Hal itu berarti kontingen Indonesia sukses melewati target medali emas yang ditetapkan sebelum keberangkatan. Puncak klasemen ditempati tuan rumah Filipina disusul Vietnam dan Thailand di posisi kedua dan ketiga.

Keberhasilan Indonesia menyabet 72 emas tak lepas dari sukses beberapa cabor melebihi target yang ditetapkan. Salah satu contohnya adalah menembak yang mampu meraih delapan emas dengan target awal hanya satu emas. Begitu juga cabor modern pentathlon yang tidak dibebani target tapi justru menyumbangkan empat medali emas buat Merah Putih.

Sama halnya dengan boling yang meraih empat emas dari satu emas target yang dibebankan. Di balik sukses banyak cabor, ada pula cabor-cabor yang gagal mencapai target emas di SEA Games 2019. Renang, tinju, balap sepeda, soft tennis, taekwondo, e-sport, dan kurash adalah cabor-cabor yang tidak dapat memenuhi target medali.

Jumlah capaian 72 emas Kontingen Indonesia di Filipina tersebut melewati pencapaian 64 emas di SEA Games 2013, sekaligus menyamai catatan 72 emas di SEA Games 2001. Tak hanya itu, raihan di Filipina 2019 ini juga memperbaiki catatan di SEA Games 2017 Kuala Lumpur Malaysia. Kala itu, Kontingen Indonesia berada di urutan kelima klasemen perolehan medali dengan perolehan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu.

Lantas, pesta olahraga Sea Games telah usai, evaluasi apa yang bisa dipetik untuk pembenahan dunia olahraga ke depan? Di sisi lain, apa pula yang membuat kita seolah “kalah lari kencang” dengan Vietnam dan Thailand? Dari hasil ini, apa yang mesti segera dibenahi oleh Kemenpora? Mendiskusikan ini, radio Idola Semarang mewawancara Pengamat Olah Raga/ Wartawan Senior Kompas Budiarto Shambazy. (Heri CS)

Berikut wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBagaimana Mengoptimalkan Momentum Peningkatan IPM Indonesia, bagi Perbaikan Kualitas SDM Kita?
Artikel selanjutnyaMelalui Ketoprak Milenial “Bandung Bondowoso”, Dinkes Jateng Sosialisasikan Germas