Semarang, Idola 92.6 FM – Calon siswa baru yang memiliki prestasi olahraga atau seni secara individu bisa dikalahkan siswa yang memiliki prestasi kolosal. Misalnya paduan suara atau cheerleader.
Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras mengatakan seharusnya ada pembeda, antara prestasi siswa individu dengan kolosal. Sehingga, untuk sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada tahun depan diharapkan ada perbaikannya. Terutama, pada mekanisme penghitungan nilai prestasi.
Menurutnya, pada PPDB tingkat SMA tahun ini sistem penilaian prestasi cenderung merugikan calon siswa baru.
“Untuk nilai-nilai prestasi yang sifatnya kolosal, agar ditinjau ulang. Misal prestasi drum band, cheerleader dan paduan suara. Walau prestasi nasional atau internasional, tidak bisa jadi acuan kemampuannya sama. Penilaiannya ini harus dievaluasi, tidak bisa disamakan dengan prestasi personal atau individu. Jadi, ini tidak mencerminkan sebuah kemampuan individu yang pantas untuk diadu di sebuah kompetisi nilai,” kata Yudi belum lama ini.
Yudi lebih lanjut menjelaskan, pada tahun mendatang diharapkan mekanisme dan sistem PPDB untuk penerimaan siswa sudah lebih baik. Sehingga, tidak ada calon siswa yang dirugikan karena metode penilaian prestasi belum dilakukan pembedaan. (Bud)