Semarang, Idola 92.6 FM-Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi, bisa menyentuh angka tujuh persen hingga akhir tahun ini. Seluruh potensi yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri terus digenjot, salah satunya adalah industri kreatif di bidang fesyen.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan industri fesyen dalam negeri berpeluang terus tumbuh, seiring dengan kekayaan budaya lokal. Kekayaan lokal yang bisa mendorong pertumbuhan industri fesyen adalah bayik, karena kekayaan batik dalam negeri banyak dan beragam. Pernyataan itu dikatakannya ketika membuka Fashion Paradise 2019 di BBPLK Semarang, Sabtu (12/10).
Menurunya, pekerjaan yang bisa bertahan adalah pekerjaan yang mengandalkan kreativitas dan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah industri kreatif, dan fesyen satu di antaranya.
Hanif menjelaskan, potensi sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia di bidang fesyen tidak kalah dengan bangsa lain. Bahkan, industri fesyen juga sudah menembus pameran fesyen di Paris, Perancis.
“Saya kira ini jadi momentum yang baik bagi kita, untuk terus menggerakkan industri kreatif kita khususnya di bidang fesyen. Kebetulan pemerintah juga sudah dua tahun terakhir ini, terus melakukan upgrading terhadap balai-balai latihan kerja di bidang fesyen. Sehingga, industri kreatif khususnya di bidang fesyen ini bisa terus berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian kita. Industri fesyen ini adalah penyumbang terbesar kedua dari subsektor ekonomi kreatif. Nomor satunya adalah kuliner,” kata Dhakiri.
Lebih lanjut Hanif menjelaskan, tugas pemerintah saat ini membuka jalan yang lebar bagi pelaku industri fesyen untuk bisa terus berkiprah di dunia internasional.
“Ke depan, saya kira ekonomi kreatif berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya fesyen, tapi subsektor ekonomi lainnya juga didorong untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” jelasnya.
Direktur Utama Kreasi Lintas Cipta Eka Mutia Yuliandarin menambahkan, para perancang busana Tanah Air memang perlu diberi wadah dan difasilitasi untuk mengembangkan kreativitasnya. Sehingga, bisa semakin kreatif dan inovatif dalam merancang busananya.
“Sumber daya manusia yang mumpuni, harus dikelola dan didampingi untuk pengembangan kreativitasnya. Dukungan pelatihan dan sarana fasilitas sangat penting, untuk mencetak perancang busana berkualitas,” ucap Eka. (bud)