Pembiayaan Ultra Mikro Bantu Modal 177 Ribu Lebih Pelaku UKM di Jateng

Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat produk yang dihasilkan pelaku UKM di Jateng dan berhasil menembus pasar ekspor.
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat produk yang dihasilkan pelaku UKM di Jateng dan berhasil menembus pasar ekspor.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Sejak 2017 saat kali pertama diluncurkan hingga sekarang, pembiayaan ultra mikro atau Umi telah membantu 177.480 pelaku UKM di Jawa Tengah. Sebanyak Rp580 miliar lebih, dana yang disalurkan melalui program itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan program yang dilakukan Umi, menjadi jawaban bagi para pelaku UKM di Jateng, untuk bisa memerkokoh pondasi perekonomian di provinsi ini. Karena, Umi telah berhasil menjembatani para pelaku UKM terkait akses permodalan.

Menurutnya, modal saja tidak cukup untuk membuat pelaku UKM bisa naik kelas.

Ganjar menjelaskan, perlu juga ada pendampingan dan pembinaan yang diberikan kepada para pelaku UKM. Sehingga, program dari Umi harus disambut masing-masing kabupaten/kota dengan pemberian pembinaan dan pendampingan kepada pelaku UKM.

“Tentunya tidak harus bersubsidi, tapi berpartisipasi. Pembinaan pertama yang saya butuhkan data dulu. Kalau mereka bisa membina data seluruh pengusaha kecil-kecil dan mikro serta kategori miskin, maka ini bisa diberikan. Kalau yang miskin bisa survive, maka berikan pelatihan dan keterampilan serta akses modal. Akses modal bisa gunakan perbankan atau koperasi dan PNM, terserah saja,” kata Ganjar belum lama ini.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan adanya akses permodalan lewat Umi dan pembinaan serta pendampingan dari masing-masing kabupaten/kota di Jateng bukan tidak mungkin akan banyak produk UMK bisa menembus pasar nasional maupun internasional.

“Sudah banyak pelaku UKM di Jateng yang sukses bisa ekspor produknya ke luar negeri, tapi juga ada yang kurang berhasil. Nah, yang belum berhasil ini harus didampingi dan dibina biar bisa naik kelas dan bisa ekspor,” tandasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemerintah Akhirnya Menyetujui Pembahasan Revisi UU KPK, Masihkah Ada Celah untuk Menguatkan KPK?
Artikel selanjutnyaLahirkan Wirausaha Kreatif, BINUS Beri Pembekalan Kewirausahaan Digital Bagi Anak Muda Semarang