Pasar Mobil Sedan Premium di Semarang Masih Dikuasai BMW Dengan Market Share 50 Persen

Semarang, Idola 92.6 FM – Produsen mobil sedan premium, BMW, akan mengembalikan antusiasme para konsumen dari gempuran tren mobil SUV yang memang cukup besar. Melalui produk teranyarnya dari kelas sedan entry level, BMW menaruh harapan baru terhadap All New Seri 3.

BMW Sales Operation Manager PT Astra International Teguh Widodo mengatakan meskipun kondisi ekonomi di dalam negeri belum terlalu membaik, namun dirinya mempunyai pandangan tersendiri terhadap kelas mobil sedan premium. Produk terbarunya akan bisa menjadi tulang punggung bagi BMW, karena merupakan kendaraan paling ikonik.

Teguh menjelaskan, sebagai legenda, BMW Seri 3 ini merupakan waki inti dari jajaran kendaraan brand yang telah terjual lebih dari 15 juta unit di seluruh dunia. Karena, BMW Seri 3 generasi pertama lahir pada 1975 silam.

Menurutnya, BMW tetap optimistis jika kelas sedan premium tetap bisa diterima pasar otomotif di Semarang dan sekitarnya.

“Harapannya, memang dengan kita keluarkan yang terbaru ini bisa makin mendongkrak lagi market share di Semarang khususnya dan Jawa Tengah-Yogya pada umumnya. Itu yang kita harapkan, karena selama ini Seri 3 ini dia market share untuk di internal BMW-nya kontribusinya kurang lebih 30-35 persen. Kalau Semarang, market share BMW itu bisa sampai 50 persen disusul Solo dan Yogya,” kata Teguh saat mengenalkan BMW All New Seri 3 di Semarang, Kamis (22/8).

Teguh lebih lanjut menjelaskan, penjualan mobil BMW berbagai varian di wilayah Jateng setahun rerata mencapai 100 unit kendaraan.

“Seri 3 ini pasarnya 35 persen, kemudian disusul Seri X1 sekitar 30 persen dan sisanya berbagi antara Seri 5, X3, X5 dan Seri 7. Terakhir, kami kirim unit ke salah satu konsumen di Semarang itu yang membeli Seri 7 seharga Rp4,4 miliar,” jelasnya.

Diketahui, jika BMW mengeluarkan Seri 3 yang legendaris itu pada ajang GIIAS 2019 beberapa waktu lalu. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaMahfud: Kasus Papua Harus Segera Diselesaikan Dengan Kepala Dingin
Artikel selanjutnyaInvestor Mana Sih Yang Gak Mau Ke Semarang?