Semarang, Idola 92.6 FM – Menjadi penyandang disabilitas bukan sebuah halangan dalam berprestasi, dan justru lebih baik dibanding teman normal lainnya. Hal itu ditorehkan seorang siswa tuna daksa dari SLB-D Kota Semarang, yang menjadi juara di Kompetisi IT se-Asia Pasifik di India tahun kemarin.
Bramudia Nur Alam, siswa Kelas XI SLB-D Kota Semarang mengatakan ia dan temannya tidak menyangka, bisa meraih juara dalam bidang eCreatives Challenge. Dengan menyusun konsep gem khusus disabel, mampu menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa.
“Alhamdulillah, tingkat group competition buat animasi dengan menggunakan coding. Bahasa pemrograman. Dengan menggerakkan gambar animasi, ke atas bawah dan samping. Lombanya di New Delhi, India,” kata Alam, Selasa (8/10).
Alam berharap, setelah lulus sekolah nanti bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang sesuai dengan bakatnya. Termasuk, akan berwirausaha untuk bekal hidupnya.
Kepala SLB-D Kota Semarang Kartikawati menambahkan, siswanya yang ada di kelas tuna daksa mempunyai kemampuan di atas rerata. Meskipun fisiknya mengalami keterbatasan, namun kemampuan berpikirnya atau IQ-nya cukup bagus.
“Mereka ini meski duduk di kursi roda, tapi kemampuan berpikirnya melebihi kebanyakan orang. Jadi, kami sangat bangga ada anak-anak kami yang mampu menjadi juara di tingkat internasional,” ujar Kartika.
Kartika berharap, banyak siswanya yang mampu berkiprah dalam kompetisi atau kejuaraan dunia lainnya. (Bud)