Merefleksi Hari Pangan Sedunia, Bagaimana Memuliakan Pangan dan Mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada 2045?

Hari Pangan Sedunia
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Hari Pangan Sedunia atau World Food Day diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Tema hari pangan sedunia tahun ini mengangkat “Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045” dan “Aksi Kita adalah Masa Depan Kita, Pola Makan Sehat untuk Dunia Tanpa Kelaparan” atau “Our action are our future, healthy diets #zerohungerworld”.

Hari pangan dunia merupakan sebuah momen agar masyarakat dunia dapat memikirkan sejenak dan ikut bertanggung jawab mengenai kondisi pangan dunia. Di beberapa negara miskin, negara berkembang maupun negara yang terkena musibah dan konflik ketersediaan dan kecukupan pangan masih menjadi masalah utama. Masyarakat dunia harus sadar dan bersama-sama membantu mereka yang kelaparan.

Tak terkecuali, masalah pangan juga menjadi tantangan serius bagi pemerintah Indonesia. Sebab, pada 2018, masalah gizi buruk dan campak malah menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Papua. Kementerian Kesehatan juga mengakui bahwa angka persoalan gizi buruk masih cukup tinggi di wilayah NTT dan Papua Barat.

Secara nasional, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, ada 30,8 persen anak usia di bawah lima tahun (balita) mengalami kekurangan gizi sehingga menyebabkan anak tidak tumbuh sempurna (stunting) pada tahun 2018. Meskipun angka tersebut termasuk tinggi, jumlah kejadian anak balita stunting sebenarnya sudah menurun dibandingkan dengan jumlah kejadian tahun 2007 hingga 2013, yaitu antara 36,8 persen dan 37,2 persen.

Nah, merefleksi Hari Pangan Sedunia, sudah saatnya kita merefleksikan diri sejenak akan pentingnya ketersediaan dan mutu pangan, khususnya di tingkat keluarga. Bagaimana pula perilaku memuliakan pangan dalam kehidupan sehari-hari? Kebijakan dan ikhtiar apa yang mesti dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pangan lokal dalam menuju Indonesia menjadi Lumbung Pangan Sedunia tahun 2045? Guna mendiskusikan persoalan tersebut dan merefleksi Hari Pangan Sedunia, Radio Idola Semarang mewawancara Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Prof Loekas Soesanto. (Heri CS)

Berikut diskusinya:

Artikel sebelumnyaUpaya Apa yang Mesti Dilakukan agar Keberadaan Palapa Ring Betul-betul Terasa Nyata Kegunaannya bagi Warga?
Artikel selanjutnyaDukung Ketahanan Pangan Nasional, DPRD Minta Pemprov Jateng Tingkatkan Anggaran Pertanian