Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam Opini berjudul “Polarisasi vs Demokrasi” di Kompas (06/08/2019), Ulil Abshar Abdalla, pengajar di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta menulis kondisi gesekan demokrasi dengan polarisasi politik di Indonesia.
Mengutip tesis Svolik dalam sebuah artikel di Journal of Democrazy edisi Juli 2019, sekarang telah terjadi “democrazy breakdown” atau merosotnya demokrasi di berbagai negara. Hal itu dipicu adanya polarisasi politik yang tajam dalam masyarakat. Jika dihadapkan kepada dua pilihan antara demokrasi di satu pihak dan kepentingan politik di pihak lain, publik yang telah mengalami polarisasi akan lebih mendahulukan kepentingan politik mereka ketimbang membela nilai-nilai demokrasi.
Dalam situasi yang normal, tanpa ada dilema harus memilih antara demokrasi dan kepentingan publik, publik biasanya akan cenderung mengatakan bahwa mereka mendukung demokrasi. Nah, terkait ini bagaimana mencegah hal itu di masyarakat kita? Apa yang mesti dilakukan? Menjawab itu, Radio Idola Semarang mewawancara Ulil Abshar Abdalla. (Heri CS)
Berikut wawancaranya:
Listen to 2019-08-07 Topik Idola – Ulil Abshar Abdalla byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-08-07 Topik Idola – Ulil Abshar Abdalla byRadio Idola Semarang on hearthis.at