Semarang, Idola 92.6 FM – Sekolah yang berkualitas, tidak harus menyandang predikat negeri atau berada di kota. Sekolah yang berkualitas bila mampu menghasilkan lulusan mumpuni, maka masuk kategori berkualitas. Tidak terkecuali sekolah menengah kejuruan (SMK).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di sela kunjungannya ke Semarang mengatakan para pengelola SMK, baik negeri maupun swasta, harus mempunyai perencanaan yang baik kepada alumninya. Sehingga, mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan bisa bekerja di luar negeri.
Menurutnya, para siswa SMK harus dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dan berstandar internasional.
Muhadjir menjelaskan, lulusan SMK saat ini mempunyai peluang untuk merebut pekerjaan di luar negeri. Sehingga, Indonesia mulai mengurangi mengirim tenaga kurang terampil dan beralih ke tenaga terampil dan profesional.
Upaya untuk menghasilkan lulusan SMK berkualitas, lanjut Muhadjir, di antaranya dengan melakukan revitalisasi SMK.
“Bahwa proses revitalisasi SMK berjalan seperti yang kita harapkan. Saya optimistis kalau ini dilanjutkan, paling tidak sampai 2024 revitalisasi SMK akan menemukan jalannya yang tepat dalam rangka ikut menopang dan mendukung pembangunan infrastruktur,” kata Muhadjir.
Lebih lanjut Muhadjir menjelaskan, SMK yang ada di Tanah Air harus serius dan rajin menjalin kerja sama dengan perusahaan atau kalangan industri. Sehingga, bisa diketahui kebutuhan dari dunia usaha lewat tenaga lulusan SMK.
“Bisa kerja sama dengan pihak hotel kalau jujusannya perhotelan, atau pariwisata maupun jujusan lainnya,” ujarnya.
Menurut Muhadjir, dengan bekerjasama dan mengikuti kebutuhan pasar, maka pihak sekolah bisa mengimplementasikan revitalisasi bidang inovasi pembelajaran. Dengan kualitas pembelajaran yang meningkat dan sarana prasana tumbuh baik, maka lulusan SMK bisa siap kerja dan siap pakai serta mampu bersaing di pasar global. (Bud)