Semarang, Idola 92.6 FM – Awal musim hujan tahun ini diperkirakan mundur satu hingga dua bulan dan baru akan terjadi pada November-Desember 2019 hingga puncaknya pada Januari-Februari tahun 2020. Masyarakat pun diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, M.Si dalam Konferensi Pers bersama Pakar dan Tim Intelijen di Gedung Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB Jakarta, 31 Oktober 2019. Dalam keterangannya, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi bencana pada masa pergantian musim atau pancaroba.
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai risiko kesehatan akibat perubahan suhu dan cuaca ekstrem, termasuk hujan es. Sedangkan, di antara potensi bencana yang mungkin terjadi adalah, angin kencang, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi di pesisir pantai dan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan tanah bergerak pada saat musim penghujan nanti.
Lantas, sejauh mana ancaman cuaca ekstrem dan sebaran wilayahnya? Sebagai edukasi publik, langkah mitigasi dan antisipasi yseperti apa yang bisa dilakukan warga? Sebagai edukasi atas ancaman cuaca ekstrem dan bentuk kewaspadaan akan dampak buruk bencana hidrometeorologi, Radio Idol Semarang mewancara Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo. (Heri CS)
Berikut wawancaranya:
Listen to 2019-11-04 Topik Idola – Mulyono R. Prabowo byRadio Idola Semarang on hearthis.at
Listen to 2019-11-04 Topik Idola – Mulyono R. Prabowo byRadio Idola Semarang on hearthis.at