Melalui Ketoprak Milenial “Bandung Bondowoso”, Dinkes Jateng Sosialisasikan Germas

Ketoprak Milenial Bandung Bondowoso
Gubernur Jawa Tengah memerankan Bandung Bondowoso dalam ketoprak milenial yang digelar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 dan Hari AIDS Sedunia di Wisma Perdamaian, Rabu (11/12) malam. (Foto: Gocha Randy)

Semarang, Idola 92.6 FM – Ada berbagai cara dan upaya untuk mempromosikan gerakan hidup sehat pada masyarakat. Namun, apa yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui pendekatan budaya, patut diapresiasi. Mereka menggelar ketoprak milenial di mana para pemainnya merupakan para pejabat tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo dan para pejabat Dinkes dari Papua Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta berkolaborasi dengan pemain ketoprak profesional dalam pentas milenial ini.

Melalui pertunjukan ketoprak milenial, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyosialisasikan gerakan hidup sehat (Germas) pada masyarakat. Acara yang digelar di Wisma Perdamaian Semarang, Rabu 11/12/2019) malam itu juga dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 dan Hari AIDS Sedunia tahun 2019.

Dalam lakon Bandung Bondowoso itu, ketoparak milenial menampilkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai pangeran Bandung Bondowoso. Juga didukung jajaran pejabat tinggi Kementerian Kesehatan, dan para Kadinkes Prov se-Indonesia. Tampil sebagai bintang tamu, seniman Yati Pesek dan Marwoto.

Ketoprak Milenial Bandung Bondowoso

Saat pertunjukan, Ganjar Pranowo lengkap dengan kostum ala wayang orang beradu akting dengan Marwoto. Polah tingkah dan adegan yang dipertontonkan pun berhasil memancing gelak tawa penonton. Bahkan, di tengah pertunjukan Gubernur mengajak salah seorang penonton untuk naik ke atas panggung dan diberi pertanyaan.

“Piye carane ben ibu hamil bayine sehat ora stunting koyo koe? (sembari menunjuk marwoto),” ujar Bandung Bondowoso di salah satu adegan yang disambut ger-gerran puluhan penonton yang memadati lokasi depan panggung.

Pada adegan lain, para kadinkes menjelaskan bagaimana program- program pencegahan AIDS di daerah mereka masing-masing Kepala Dinas Kesehetan Jawa Tengah dr Julianto Prabowo yang juga selaku Produser Ketoprak milenial mengatakan, pergelaran ketoprak milinial ini sebagai wujud mengkampanye gerakan hidup sehat dengan fokus utama pada penurunan angka kematian bayi dan ibu malahirkan, stunting serta penanggulangan HIV/ AIDS melalui pesan pesan gelar budaya.

“Jadi, pesan yang disampikan pada pergelaran ketoprak milenial ini memang diarahkan untuk mengkampanyekan penurunan kematian bayi dan ibu melahirkan, stunting , penaunggalan HIV/ aids yang diarahkan kepada kalangan milenial melalui pendekatan budaya yang adiluhung,” tutur dr Julianto Prabowo.

Pemeran Ketoprak Milenial Bandung Bondowoso
Pemeran Ketoprak Milenial “Bandung Bondowoso.”

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengajak generasi milenial untuk ikut peduli terhadap dampak Puncak Bonus Demografi dengan melakukan gerakan hidup sehat, pencegahan HIV/ AIDS serta menghindari penikahan di bawah umur. Sebab, pernikahan di bawah umur berdampak pada tingginya kamatian bayi dan ibu lahirkan serta stunting.

“Kalangan muda atau milenial harus peduli dengan dampak bonus demogarfi. Ini harus didukung dengan gerakan hidup sehat untuk membangun SDM yang berkualitas sesuai dengan kebijakan Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin,“ ujar Ganjar.

Melalui seni ketoprak, Dinas Kesehatan Jawa Tengah ingin menyampaikan pesan bahwa untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting bisa ditekan dengan partisipasi dari sejumlah kalangan, tidak hanya pemerintah atau dinas kesehatan.

Selain Gubernur Jawa Tengah, beberapa pejabat yang turut ambil bagian yakni: Kadinkes Papua Barat Otto Parorongan, Kadinkes Jateng dr. Yulianto Prabowo, dan Kadinkes jatim dr Kohar. (Oca/Her)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaPerhelatan Sea Games 2019 Telah Usai, Apa Evaluasi yang Bisa Dipetik untuk Pembenahan Dunia Olahraga ke Depan?
Artikel selanjutnyaBI Jateng Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga Pangan Yang Tiba-tiba Naik