Semarang, Idola 92.6 FM – Kota Semarang yang merupakan kota kelima terbesar di Indonesia, diyakini memiliki potensi cukup besar sebagai lahan berinvestasi. Terutama, investasi di produk-produk berjangka.
Kepala Cabang Rifan Financindo Berjangka Semarang Mia Amalia Malepee mengatakan meskipun potensinya masih belum menandingi Jakarta dan Surabaya, namun banyak calon nasabah potensial ada di Kota Semarang. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi Kota Semarang juga cukup tinggi.
Menurutnya, calon-calon nasabah yang digaet perusahaan berjangka di Kota Semarang menyasar kalangan middle to up atau kalangan menengah ke atas.
Mia menjelaskan, dengan jumlah penduduk Kota Semarang yang mencapai sekira 1,5 juta jiwa dan bisa mengambil 10 persennya saja sebagai calon investor potensial, maka prospek menjanjikan bagi perusahaan berjangka menawarkan produknya.
“Semarang merupakan kota yang potensial digarap, karena bagaimana pun Semarang adalah kota kelima terbesar di Indonesia. Jadi, potensinya cukup tinggi. Ditambah lagi, daya beli masyarakat dan juga kota pendukung cukup tinggi. Namanya daya beli, maka harus ada yang dibeli. Di sini (Semarang) tempat untuk belanja (mal) masih sedikit, sehingga animo untuk berinvestasi akan jauh lebih tinggi. Kota Semarang memang belum terlihat, tapi sebetulnya potensinya masih tersembunyi,” kata Mia di sela edukasi media tentang seluk beluk dan potensi investasi produk derivatif index di perdagangan berjangka komoditi, Jumat (14/6).
Mia lebih lanjut menjelaskan, selain potensi pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang cukup baik, ternyata banyak calon pengusaha berminat membuka usaha atau bisnis. Hal itu didukung karena upah pekerja yang masih murah, sehingga keuntungan bagi pengusaha.
“Semarang menyimpan banyak potensi yang belum tergarap, dan banyak perusahaan berjangka mulai melirik Semarang untuk mengembangkan sayap bisnisnya,” jelasnya.
Menurut Mia, pihaknya akan terus berupaya menjaring nasabah atau investor baru di Kota Semarang untuk pencapaian 1,5 juta lot hingga akhir tahun ini. (Bud)