Semarang, Idola 92.6 FM – Menyia-nyiakan makanan merupakan salah satu perbuatan yang dibenci Tuhan, dan memuliakan makana adalah sebuah kewajiban. Namun, masih banyak makanan terbuang sia-sia karena berbagai alasan di belakangnya.
Manager Hotel Undip Inn Gregorius Koko mengatakan pihaknya kerap menerima pesanan ruang meeting, yang disertai dengan penyediaan makan siang. Kebanyakan, para pemesannya meminta penyediaan untuk tamu undangan antara 50-100 orang.
Koko menjelaskan, dari beberapa kali digelar diskusi atau rapat di hotelnya memang terkadang terdapat makanan sisa dari pemesan ruang seminar. Hal itu terjadi, lantaran jumlah makanan yang disediakan terlalu banyak dari yang datang.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena tamu seminar atau rapat ada yang berhalangan hadir. Sehingga, terdapat sisa makanan.
Dari sisa makanan itu, kemudian diolah untuk pembuatan kompos atau pakan ternak bekerja sama dengan fakultas terkait di Universitas Diponegoro.
“Hotel bintang tiga ke atas biasanya mereka memang dibuang, karena menyangkut sanitasi yang higienis. Cuma ada beberapa hotel itu memanfaatkan lagi, misal kalau nasi dan sayur kalau masih layak akan dibuat pakan ternak. Ada juga yang dibuat kompos, kalau itu sayuran. Di tempatku, karena kita ada fakultas yang berkaitan dengan itu terus dibuat kompos. Manfaatnya untuk tanaman hotel,” kata Koko, Rabu (6/11).
Koko lebih lanjut menjelaskan, memang sejumlah hotel memerlakukan berbeda terhadap makanan sisanya.
“Kalau hotel bintang tiga ke atas, pasti mereka punya perlakuan beda juga. Bisa juga karena punya standar, sisa makanan diolah tersendiri,” pungkasnya. (Bud)