Mahasiswa Poltekkes Semarang Ciptakan Inovasi Kesehatan Bagi Masyarakat

Direksi Poltekkes Kemenkes Semarang bersama mahasiswa dan masyarakat senam Germas di Taman Gajahmungkur, Sabtu (6/7).

Semarang, Idola 92.6 FM – Mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Semarang selama 21 hari, mengadakan Praktik Kerja Nyata (PKN) Inter Professional Collaboration (IPC) di Kecamatan Gajahmungkur. Yakni di Kelurahan Lempongsari, Bendungan dan Petompon.

Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang Marsum mengatakan program PKN IPC tersebut dibuat, sebagai bentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Di samping itu, program itu juga untuk mengetahui kemampuan mahasiswa di dalam menerima materi di perkuliahan guna diterapkan di tengah masyarakat.

Menurutnya, dari hasil pengabdian mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang selama 21 hari di tiga kelurahan di Kecamatan Gajahmungkur itu mendapati masih banyak yang harus ditingkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terutama, soal penyakit tidak menular.

Oleh karena itu, jelas Marsum, dirinya mengapresiasi adanya inovasi aplikasi yang dibuat mahasiswanya di dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Yakni dengan aplikasi Go Health, untuk mendeteksi gejala Hipertensi dan Diabetes Miletus bagi masyarakat.

“Kita temukan yang utama adalah Hipertensi sama Diabetes Miletus. Maka kita upayakan berbagai macam teknologi, supaya bisa mengurangi ekses dari Hipertensi dan Diabeter Miletus,” kata Marsum di sela penutupan PKN IPC 2019 di Taman Gajahmungkur, Sabtu (6/7).

Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi yang hadir dalam acara itu menambahkan, yang dilakukan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang patut diacungi jempol. Terutama, dalam upayanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar.

“Bahwa nanti apa yang menjadi hasil dari adik-adik mahasiswa melakukan PKN, kami arahkan untuk audiensi dengan Pemerintah Kota Semarang. Nanti tinggal pak wali bisa menginstruksikan kepada dinas terkait, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Terutama, di Kecamatan Gajahmungkur,” ujar Mbak Tia panggilan akrabnya.

Lebih lanjut Mbak Tia menjelaskan, dari Forum Kota Sehat Kota Semarang yang terbatas sumber dayanya, peran mahasiswa bisa menutup celah itu. Sehingga, di dalam upaya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan, pihaknya perlu menggandeng kalangan mahasiswa bekerja sama dengan perguruan tinggi sekitar. (Bud)

Ikuti Kami di Google News