Semarang, Idola 92.6 FM – Guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya, Korlantas Polri menggandeng sejumlah kampus menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Karena, di lingkungan kampus banyak kaum milenial dan tidak jarang menjadi pelaku atau korban dari kecelakaan lalu lintas.
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan kecelakaan lalu lintas mempunyai masalah yang sangat kompleks, karena terjadi di semua daerah di Indonesia. Bahkan, WHO menempatkan kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu penyebab utama kematian global terhadap usia produktif.
Kushariyanto menjelaskan, tidak sedikit pelaku atau korban kecelakaan lalu lintas merupakan pencari mafkah di keluarga. Bahkan, banyak juga kaum milenial menjadi pelaku atau korban dari kecelakaan lalu lintas.
Menurutnya, dengan kejadian kecelakaan lalu lintas itu pihaknya menggandeng kalangan kampus untuk ikut menekan angka kecelakaan lalu lintas. Yakni melalui program Kampus Pelopor Keselamatan (KaPeKa) Berlalu Lintas.
“Kita ini mendekatkan kepada mereka, adik-adik mahasiswa. Karena, umur-umur mereka ini adalah umur milenial. Para milenial ini menjadi kepanjangan tangan kita, yang terkait masalah tertib berlalu lintas. Karena kenyataan yang kita lihat, pelaku atau korban kecelakaan lalu lintas hampir mayoritas umur milenial,” kata Kushariyanto di sela deklarasi KaPeKa Berlalu Lintas di Undip Semarang, Kamis (17/10).
Kushariyanto lebih lanjut menjelaskan, kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia nantinya juga dilibatkan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Rudy Antariksawan menambahkan, KaPeKa Berlalu Lintas sesuai dengan program dari PBB “Decade of Action For Road Safety 2011-2020” bertujuan mengendalikan dan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. Sehingga, pihaknya terus berusaha untuk menekan dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
“Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas ini adalah meningkatkan kembali semangat, dan merajut kebhinnekaan serta menuju zero accident. Sehingga, kampus ini merupakan bagian dari kaum milenial yang banyak menjadi korban atau pelaku kecelakaan lalu lintas,” ujar Rudy.
Rudy menjelaskan, sejak Januari-September 2019 terjadi kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 19.261 kejadian. Terjadi kenaikan sebesar 45 persen, bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 13.270 kecelakaan lalu lintas. (Bud)