Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah pusat terus berupaya, untuk melakukan pemerataan persebaran tenaga kesehatan ke sejumlah daerah terpencil atau daerah pelosok. Sehingga, upaya peningkatan pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas bisa tercapai.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo mengatakan salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di tahun ini, adalah dengan pemenuhan jumlah tenaga kesehatan memadai di setiap daerah terpencil. Sehingga, perlu adanya pemetaan kebutuhan tenaga kesehatan yang tersedia di daerah pelosok.
Menurutnya, Kemenkes sejak beberapa tahun ke belakang menerapkan mekanisme penempatan tenaga media dan bidan melalui mekanisme penugasan khusus. Baik di rumah sakit maupun puskesmas.
Bambang menjelaskan, melalui beberapa upaya yang telah dilakukan Kemenkes, setiap tahun tenaga kesehatan dikirim ke beberapa daerah terpencil.
“Kalau dokter untuk rumah sakit kan selama ini wajib kerja dokter spesialis. Nanti akan ada perubahan, dokter spesialis dikirim ke daerah-daerah yang selama ini kurang dokter. Untuk spesialis penyakit dalam, anak, bedah, kebidanan dan anestesi. Kalau untuk puskesmas itu ada program Nusantara Sehat, ada tim maupun individu. Kalau tim itu meliputi dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga analis dan sanitarian,” kata Bambang di Semarang.
Diketahui, Indonesia masih kekurangan ribuan dokter gigi, apoteker dan ahli gizi. Serta, beberapa jenis tenaga kesehatan lain yang jumlahnya masih di bawah kebutuhan nasional.
Misalnya kebutuhan dokter gigi di tingkat puskesmas, masih ada kekurangan 9.825 orang dokter gigi. Sedangkan yang tersedia baru 7.127 dokter gigi, sehingga terjadi desifit sebanyak 2.698 orang. (Bud)