Semarang, Idola 92.6 FM-Sebanyak 306 taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dari Batalyon 50 Wicaksana Adhimanggala menyelesaikan pendidikannya selama empat tahun dan diwisuda Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (5/7). Nantinya, 306 perwira remaja dari Akpol itu akan dilantik pada 16 Juli 2019 di Istana Negara bersama taruna dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Udara dan Akademi Angkatan Laut.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, para lulusan perwira remaja ini akan menambah personel perwira yang memiliki kemampuan keilmuan sarjana terapan.
Menurutnya, personel Polri saat ini ada 400 ribuan polisi dan menjadi institusi kepolisian terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.
Oleh karena itu, lanjut Tito, Polri perlu menyiapkan diri baik secara internal maupun eksternal di dalam menghadapi tantangan zaman ke depan. Salah satunya, dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Polri di masa datang.
“Saya berharap, dengan penambahan 306 orang perwira muda, inspektur dua ini akan memerkuat organisasi dalam rangka memberi layanan terbaik kepada masyarakat. Terutama, dalam hal menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang lebih baik dibanding sebelumnya. Kita menghadapi tantangan yang makin kompleks ke depan,” kata Tito.
Lebih lanjut Tito menjelaskan, para perwira remaja ini juga diminta terus meningkatkan kemampuan berpikirnya. Yakni, pengetahuan dan juga keterampilannya.
1. Ditanya Soal Bursa Capres 2024, Tito: Saya Masih Kapolri
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberi penjelasan kepada media usai menghadiri wisuda taruna di Akpol, Jumat (5/7).
Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, memasukkan nama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam survei calon presiden dan calon wakil presiden 2024. Tito masuk dalam daftar itu, bersama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku sudah membaca survei itu, dan dirinya enggan berkomentar banyak soal itu.
Yang saat ini dilakukannya, jelas Tito, dirinya fokus pada pembenahan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di tubuh Polri.
Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah fokus pada tugas-tugas kepolisian dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Termasuk, menjaga situasi keamanan dan ketertiban setelah gelaran pemilihan presiden (Pilpres).
“Itu kan boleh saja orang menyampaikan. Sah-sah saja menyampaikan survei. Kalau saya masih tetap terkonsentrasi tugas di kepolisian. Saya kira itu saja,” kata Tito di Akpol, Jumat (5/7).
Diketahui, survei yang dilakukan LSI dengan memasukkan nama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berpeluang menjadi capres 2024 mendatang karena latar belakangnya.
Peneliti LSI, Rully Akbar menyebutkan jika munculnya nama Tito Karnavian karena kinerja yang bersangkutan. Sebab, LSI dalam melakukan survei tidak menyodorkan soal latar belakang di kepolisian tetap lebih pada prestasi tokoh tersebut.
2. Kapolri Harap Ada Anggotanya Duduk di KPK
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan dirinya sudah mengetahui ada anggotanya yang berasal dari perwira tinggi, mengikuti seleksi dan mendaftar sebagai calon komisioner KPK. Dirinya juga tidak memersoalkan ada anggotanya, yang kemudian mendaftar sebagai calon komisioner KPK.
Menurutnya, Polri tidak akan menghambat atau menghalangi ada anggota yang ingin membesarkan KPK.
Tito menjelaskan, antara KPK dengan Polri memiliki sejarah panjang sebagai dua institusi yang memiliki tugas menegakkan hukum. Dalam hal ini, penegakan hukum tindak pidana korupsi.
“Saya persilakan saja dari Polri untuk bebas, yang ingin mendaftar. Karena, memang ini open recruitment. Semua orang bebas untuk mendaftar, termasuk dari Polri yang ingin maju. Silakan juga. Saya dengar ada 9-10 orang, kalau tidak salah yang mendaftar. Saya tentunya berharap, dari Polri ada yang bisa masuk. Kenapa? Karena, sejarahnya Polri menjadi instansi yang turut membesarkan KPK,” kata Tito, Jumat (5/7).
Tito lebih lanjut menjelaskan, para perwira tingginya yang mendaftar sebagai calon komisioner KPK bisa menambah daftar panjang dari pendahulunya. Yakni adalah Irjen Pol Taufiequrachman Ruki, Irjen Pol Bibit Samad Rianto dan saat ini ada Irjen Pol Basaria Panjaitan.
Diketahui, sebanyak 11 perwira tinggi Polri mendaftar untuk mengikuti seleksi calon komisioner KPK. Para perwira tinggi itu, merupakan bagian dari 384 orang yang mendaftar. (Bud)